SOLOPOS.COM - Wali Kota Gibran Rakabuming Raka menyatakan pembangunan 17 titik prioritas itu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. (Solopos.com/Wahyu Prakoso) (Solopos.com/Wahyu Prakoso)
Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengklaim 17 titik prioritas pembangunan Kota Solo bermanfaat bagi warga.
Hal itu disampaikan Gibran menanggapi klaim mantan Wali Kota Solo sekaligus Ketua DPC PDIP Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo mengenai Gibran berbohong pada rakyat.
“Terima kasih Pak Rudy untuk masukannya, yang penting semua pembangunan bermanfaat bagi warga,” kata Gibran yang juga sebagai calon wakil presiden nomor urut dua tersebut ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Kamis (30/11/2023)
Adapun konten berupa potongan video mengenai F.X Rudy terkait Gibran beredar melalui media sosial maupun Whatsapp Group. Pada konten video itu, Rudy menjelaskan 17 titik pembangunan Kota Solo yang dibuat Gibran memakai dana APBN dan tanggung jawab sosial perusahaan/CSR.
“Kalau skala prioritas, buah pikiran wali kota sendiri, dituangkan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah [RPJMD] lantas dibahas dengan Kebijakan Umum Anggaran [KUA] dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara [PPAS] jadilah perda APBD, baru skala prioritas,” jelas dia.
“Jadi rakyat jangan dibohongi, jadi wali kota wis bohongi kok. Karena saya pernah jadi wali kota, yang namanya skala prioritas menggunakan anggaran belanja dan pendapatan daerah Kota Solo. Itu namanya skala prioritas,” lanjutnya.
Adapun 17 titik prioritas pembangunan Kota Solo, adalah Pembangunan Masjid Sheikh Zayed, pembangun Islamic Center, Revitalisasi Solo Technopark, Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo.
Kemudian revitalisasi Ngarsapura dan Koridor Gatot Subroto, revitalisasi Solo Safari, pembangunan Selter Manahan, revitalisasi Lokananta. Selanjutnya revitalisasi Taman Balekambang, revitalisasi IKM Mebel Gilingan, revitalisasi Pasar Jongke, revitalisasi Pura Mangkunegaran, pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi.
Pembangunan PLTSA Putri Cempo, revitalisasi GOR Indoor Manahan, penataan kawasan Kumuh Semanggi-Mojo, dan revitalisasi kawasan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo).