Solopos.com, SRAGEN — SDN 4 Trangkil di Jl Sragen-Kedungupit, Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ditutup karena kekurangan murid. Kepala Desa Tangkil, Suyono, mengusulkan bangunan SDN 4 Trangkil sebaiknya dimanfaatkan sebagai lokasi taman kanak-kanak (TK).
Suyono mengatakan sekolah itu menempati tanah kas desa. Bangunannya pun masih bagus karena baru selesai dibangun sekitar 4-5 bulan yang lalu.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
"Di Tangkil itu sebenarnya ada empat SD. SDN 1 Tangkil lebih dulu ditutup sejak sebelum saya menjabat kepala desa. Kemudian SDN 4 Tangkil menyusul tahun ini. Jadi tinggal SDN 2 Tangkil dan SDN 3 Tangkil. Kekurangan siswa itu mungkinan karena tidak ada potensi siswa atau banyak calon siswa yang lari ke perkotaan," ujarnya.
Hari Ini Dalam Sejarah: 21 Agustus 1522, Portugal Bangun Benteng di Jakarta
Sementara itu, Kabid Pembinaan SD Disdikbud Sragen, Hadi Sutopo, menyampaikan rencana regrouping masih berjalan mulai Agustus ini. Dia menerangkan murid di SDN 4 Trangkil yang ditutup itu tinggal 28 orang.
Sebagian besar siswanya, kata dia, pindah ke SDN 3 Tangkil, dan sisanya masuk ke SDN 1 Karangtengah dan SDN 2 Karangtengah. "Guru PNS hanya tiga orang. Mereka disalurkan ke sekolah yang kekurangan guru di wilayah Kota Sragen," ujar Sutopo saat dihubungi Solopos.com, Jumat (21/8/2020).
Dia menerangkan sebaran siswa di SDN 4 Tangkil yang segera ditutup itu hanya didukung beberapa rukun tetangga (RT) sehingga jumlah anak usia SD relatif sedikit.
Festival Aneh di Dunia: Lempar Kotoran Sapi hingga Bertema Penis
Selain itu, Sutopo berpendapat kekurangan murid di SDN 4 Trangkil yang akhirnya harus ditutup juga disebabkan persaingan dengan sekolah-sekolah swasta yang berbasis sekolah dasar islmat terpadu (SDIT).