Soloraya
Selasa, 28 Juni 2022 - 12:58 WIB

Diundang Rembuk Atasi Stunting, Anggota DPRD Sragen Tak Ada yang Hadir

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati (kiri), mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sragen 2022 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa (28/6/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Tak ada satu pun anggota DPRD Sragen yang hadir dalam Rembuk Stunting Sragen yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Selasa (28/6/2022). Padahal DPRD Sragen masuk dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sragen 2022 yang dikukuhkan Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati yang ditetapkan 7 Juni 2022, Tim Percepatan Penurunan Stunting Sragen itu dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Suroto. Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto menjadi wakil ketua.

Advertisement

Sementara DPRD menjadi anggota tim pengarah dalam tim tersebut. Sejumlah universitas juga masuk dalam tim itu, di antaranya Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta.

Bupati Yuni sempat menanyakan kenapa tidak ada satu pun anggota DPRD yang hadir dalam forum tersebut. Masalah stunting sejatinya menjadi wilayah kerja Komisi IV DPRD Sragen. Namun tak ada satu pun perwakilan dari komisi tersebut yang hadir.

Baca Juga: Kunjungi Warga Solo, Gibran Dapati Bayi Stunting, Bergejala TBC Pula

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Bupati menyebut pencegahan dan penanganan stunting tidak hanya soal pemenuhan gizi dan kesehatan. Tetapi, juga persoalan lain yang penanganannya membutuhkan kerja sama lintas sektoral.

Persoalan air bersih dan pola asuh keluarga, sambung Bupati, menjadi penting dalam pencegahan stunting. Dia menekankan peran PKK sebagai ujung tombak penguatan keluarga, terutama mengedukasi calon pengantin yang harus siap menikah dan siap hamil.

“Edukasi menjelang pernikahan menjadi penting supaya saat hamil dan melahirkan bisa sehat. Di luar kesehatan, penanganan stunting bisa melibatkan ketahanan pangan, sanitasi, dan seterusnya,“ ujarnya.

Advertisement

Baca Juga: Canggih! Pencegahan Stunting di Wonogiri Bakal Gunakan Aplikasi

Sementara itu, Ketua DPRD Sragen, Suparno, mengaku tidak menerima undangan rembuk stunting itu. Sementara Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto, mengatakan anggotanya tidak hadir dalam forum itu karena sedang kunjungan kerja ke Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Yogyakarta, terkait dengan penanganan fakir miskin.

“Sleman bagus banget dalam penanganan kemiskinannya. Hasil dari kunker ini bisa diimplementasikan untuk Dinsos di Sragen,“ ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif