Soloraya
Senin, 2 Oktober 2023 - 16:51 WIB

Diusulkan dalam IGA 2023, Ini Keunikan Sendang Kun Gerit Gemolong Sragen

Galih Aprilia Wibowo  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penampakan Sendang Kun Gerit Desa Jatibatur, Gemolong, Sragen dilihat dari ketinggian. Foto diambil Minggu (30/7/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Objek wisata Sendang Kun Gerit di Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen  yang diusulkan Pemkab setempat untuk bersaing dalam Innovative Government Award (IGA) 2023.

Dalam akun Instagram, @kominfo.sragen, disebutkan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati melakukan paparan hari ketiga Kabupaten Terinovatif IGA 2023 secara daring. Bupati melakukan pemaparan di Perpustakaan SMP Negeri 1 Mondokan, Rabu (27/9/2023).

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan inovasi terbaik yang ada di Kabupaten Sragen, salah satunya Sendang Kun Gerit. Objek wisata ini menyajikan sumber mata air alami yang sampai saat ini masih dipercaya dapat menyembuhkan luka-luka sehingga juga dikenal sebagai Sendang Panguripan.

Yuni memguraikan Sendang Kun Gerit dikelola secara profesional oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sumber Rejeki Jatibatur dengan struktur organisasi dan manajemen yang akuntabel dan transparan.

Berawal dari investasi warga Desa Jatibatur dengan bentuk saham senilai Rp250.000 per lembar berhasil terkumpul dana Rp2,25 miliar. Total ada 563 pemegang saham.

Advertisement

Direktur BUMDes Sumber Rejeki Desa Jatibatur, Sugiman Totok, mengaku mempersiapkan beberapa hal untuk penilaian IGA 2023 tersebut. Misalnya dengan membuat perencanaan pengembangan kawasan wisata Sendang Kun Gerit agar bisa mengakomodasi masyarakat lebih luas.

“Kemudian, menyusun tata kelola wisata Sendang Kun Gerit agar makin baik, akuntabel, dan profesional, sehingga menumbuhkan kepercayaan masyarakat,” terang dia pada Senin (2/10/2023).

Sugiman menyebut ada beberapa keunikan dari obyek wisata ini. Misalnya pembangunan obyek wisata ini memanfaatkan lahan desa dan lahan masyarakat yang tidak produktif untuk dijadikan wahana wisata keluarga.

Advertisement

“Selain itu dibangun dengan dana urunan atau gotong royong pemerintah dan masyarakat Desa Jatibatur melalui BUMDes,” tambah Sugiman.

Pengelolaan obyek wisata ini juga dilakukan secara profesional dengan skema gotong royong. Di samping itu, keberadaan Sendang Kun Gerit juga mampu memberdayakan potensi lokal, kuliner, dan tenaga kerja yang semuanya berasal dari masyarakat setempat.

Sugiman juga menyebut konsep pemandian yang unik, bersih, dan asri juga menjadi daya tarik tersendiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif