SOLOPOS.COM - Ketua Gugus Tugas Covid-19 Solo, Ahyani. (Facebook/BNPB)

Solopos.com, SOLO—Pemerintah Kota (Pemkot) Solo masih menggodok regulasi terkait karantina mandiri bagi pemudik di momen libur panjang Natal dan Tahun Baru.

Pemkot juga bakal mengajak sejumlah pihak, utamanya pelaku wisata dan perhotelan guna menangguk masukan. Regulasi itu diharapkan tidak mengabaikan hak dasar warga, misalnya bepergian untuk menikah, menjenguk orang tua yang sakit, dan sebagainya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, mengatakan pihaknya masih membahas kategori pemudik yang bakal diminta karantina di Solo Technopark (STP). Salah satunya, memilah kepentingan mereka datang ke Kota Bengawan.

“Kalau kepentingan memenuhi hak dasar, menikah, menjenguk orang tua sakit, itu ‘kan masuk pengecualian. Makanya, saringan akan lebih diketatkan lagi. Kami kemarin berdebat panjang di ruang rapat karena itu. Jangan sampai regulasi ini melanggar hak dasar,” kata dia, Minggu (13/12/2020).

Mobil Patroli Polsek Kalijambe Dihantam KA, 2 Aparat Meninggal

Selain itu, regulasi tersebut juga diharapkan tidak tumpang tindih dengan aturan dari pemerintah pusat. Detail lainnya adalah asal pemudik, misalnya dari Soloraya, kemudian yang tak memiliki tujuan jelas. Termasuk, mereka yang datang ke Solo untuk berwisata, berbelanja, atau perjalanan bisnis yang tak bisa ditunda. Masukan dari berbagai pihak akan dihimpun, seperti dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), pengelola wisata, dan sebagainya.

“Pekerja, pedagang pasar, dan sebagainya, enggak bisa kalau diminta karantina mandiri. Pasar tradisional Solo itu mayoritas pedagangnya dari luar kota. ASN [aparatur sipil negara]-nya juga banyak dari luar kota. Kalau dipukul rata semua, ya tidak bisa. Makanya kami detailkan dan memang butuh waktu panjang sampai ke final,” jelasnya. Regulasi tersebut ditarget kelar pada 16 Desember dan berlaku hari itu juga. Ahyani berharap kesepakatan bisa tercapai dalam tiga hari ke depan.

Biar Tetap Produktif Dan Efektif, Ini Cara Jenius Untuk Bermalas-Malasan

Kasus Covid-19 Solo Terus Bertambah

Di sisi lain, kumulatif kasus Covid-19 di Kota Solo hingga Minggu berjumlah 3.421 orang. Dalam dua hari terakhir penambahannya hampir 200 orang. Perincian 3.421 orang itu meliputi 2.024 sembuh/pulang, 1,030 isolasi mandiri, 199 rawat inap, dan 168 meninggal dunia. Tingginya kasus membuat rumor beredar di aplikasi perpesanan WhatApp yang menyebut bahwa ruang rawat inap rumah sakit (RS) di Solo penuh untuk pasien non-covid.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menampik kabar itu. “Mungkin dia hanya datang ke satu RS sesuai rujukan, jadi tidak mengecek RS lain. Tidak seluruh RS. Karena setiap RS punya jumlah hunian yang berbeda. Seharusnya saat RS penuh, dia kemudian dialihkan ke RS lain. Lha, itu RS mana infonya? Saya sampai sekarang belum mendapatkan info terkait hal itu,” tandasnya, dihubungi terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya