Soloraya
Senin, 7 November 2022 - 15:38 WIB

Diyakini Jadi Permukiman Bangsawan, Situs Wonoboyo Klaten Masih Simpan Misteri

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan rumah situs dan water park Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Minggu (11/10/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakosa)

Solopos.com, KLATEN — Selain perhiasan kuno, berbagai peralatan memasak kuno ternyata juga pernah ditemukan di kawasan Situs Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan. Atas temuan artefak, di Wonoboyo diperkirakan pernah berdiri permukiman kuno.

Sebagai informasi, temuan harta karun emas kuno pernah menggemparkan wilayah Wonoboyo 32 tahun silam. Pada Oktober 1990, sejumlah penggali tanah secara tak sengaja menemukan guci yang di dalamnya terdapat berbagai perhiasan kuno.

Advertisement

Temuan perhiasan kuno itu menyita perhatian para arkeolog. Presiden Soeharto pun menaruh perhatian atas temuan tersebut.

Pemilik lahan serta para penggali tanah mendapatkan tali asih. Kini, artefak emas yang pernah ditemukan di Wonoboyo disimpan dan menjadi koleksi di Museum Nasional.

Advertisement

Pemilik lahan serta para penggali tanah mendapatkan tali asih. Kini, artefak emas yang pernah ditemukan di Wonoboyo disimpan dan menjadi koleksi di Museum Nasional.

Humas Komunitas Pemerhati Cagar Budaya (KPCB) Klaten, Hari Wahyudi, memperkirakan selain temuan guci dari Dinasti Tang, ada temuan fragmen yang menunjukkan peralatan dapur beserta sisa arang.

Baca Juga: 32 Tahun Berlalu, Begini Nasib Penemu Harta Karun Emas di Wonoboyo Klaten

Advertisement

Hari juga menjelaskan di kawasan Wonoboyo pernah ditemukan batu putih khas breksi serta batu bata merah. Diperkirakan, batu itu menjadi bagian dari pagar.

Hari meyakini di bawah tanah kawasan situs masih menyimpan banyak misteri yang bisa mengungkap kawasan Wonoboyo pada masa lalu. Disinggung pembangunan jalan tol Solo-Jogja yang melintasi situs Wonoboyo, Hari mengatakan kawasan itu tetap harus dilindungi.

Dia menyarankan pemerintah desa atau instansi terkait dilibatkan untuk mengawasi selama proses pembangunan.

Advertisement

Baca Juga: Harta Karun Situs Wonoboyo Klaten, Milik Raja Pensiun yang Tinggal di Kampung

“Alangkah baiknya desa atau dinas terkait dan jalan tol bersurat ke BPCB untuk menerjunkan alat GPR [ground penetrating radar] guna memastikan di dalam tanah tersebut ada ODCB [objek diduga cagar budaya] atau tidak,” ungkap dia.

Siswanto dalam Jejak Daun di Situs Wonoboyo pada 1993 menyatakan penelitian-penelitian telah dilakukan berbagai pihak sejak warga menemukan artefak emas pada Oktober 1990. Dari hasil serangkatan penelitian teridentifikasi adanya beberapa bagian situs permukiman berdasarkan temuan berupa artefak keseharian seperti keramik dan gerabah (Anonim, 1991). Namun untuk membuktikan arah status situs yang lebih Jelas diperlukan data dan penelltian khusus.

Advertisement

Dalam tulisannya, Siswanto menjelaskan berdasarkan pengamatan temuan dan lapisan tanahnya, terdapat gejala adanya lebih dari satu lapisan budaya. Sedang pada bagian lain hanya satu lapis budaya (Anonim, 1991).

Pada Desember 1991, Balai Arkeologi Yogyakarta meneliti situs tersebut. Salah satu hasil dan perlu perhatian berupa temuan lapisan tanah (lapis tuff) mengandung sisa-sisa tumbuhan, yaitu Jejak daun (leaf Impression) pada beberapa kotak uji sehingga diharapkan dapat membantu interpretasi status situs Wonoboyo lebih jelas.

Baca Juga: Lokasi Temuan Harta Karun Emas di Wonoboyo Klaten Ternyata bakal Diterjang Tol

Menitikberatkan dari pemanfaatkan jenis tumbuhan yang ditemukan pada Situs Wonoboyo, yakni jenis-jenis tumbuhan sebagai sumber pangan. Jenis tumbuhan itu seperti durian, nangka, mangga, jeruk, dan keluwih.

Selain itu, ada jenis tumbuhan sebagai bahan bangunan seperti jati, waru, dan bambu. Apabila tumbuhan itu dimanfaatkan seperti manfaatnya pada masa sekarang seperti yang digambarkan pada relief Karmawibhangga, diduga tumbuhan itu hidup pada habitat permukiman atau sudah dibudidayakan manusia.

Dengan data jenis tumbuhan dan dibantu dengan temuan lain bersifat artefaktual, disimpukan area situs Wonoboyo lebih cenderung menguatkan ke arah status situs permukiman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif