Sukoharjo (Espos)–Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) mengimbau warga agar mewaspadai penyakit diare pada awal musim penghujan ini.
Berdasar pantauan sementara DKK, penyakit diare mulai merebak di awal tahun ini. Para penderita penyakit diare itu kebanyakan warga dari Polokarto serta Grogol.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Plt Kepala DKK, dr Agus Prihatmo Wisnu menjelaskan, penyakit diare memang marak terjadi pada musim-musim tertentu. Misalnya, ketika musim buah di mana banyak lalat berkeliaran serta awal musim hujan.
”Siklus maraknya penyakit diare itu kami perhatikan biasanya memang muncul ketika musim buah atau awal musim hujan. Saat musim buah, lalat akan hinggap di makanan yang tidak ditutup. Nah, makanan yang tidak ditutup kemudian dikonsumsi oleh warga sehingga akhirnya terjangkit penyakit diare,” ujarnya ketika dijumpai wartawan di Gedung Dewan, Sabtu (16/1).
Lebih lanjut mengenai datangnya musim hujan, Agus menjelaskan, pihaknya mewaspadai meluapnya air sungai yang selama ini dijadikan lokasi pembuangan kotoran warga.
”Di Sukoharjo ini banyak warga yang belum punya jamban. Karena tidak punya jamban, akhirnya warga ketika buang air besar menggunakan sungai sebagai lokasi pembuangan. Mereka tidak mengindahkan kesehatan karena kebiasaan buang air besar di sungai sudah menjadi tradisi,” jelasnya.
Kebiasaan warga membuang kotoran di sungai, lanjut Agus, selain membuat sungai makin kotor juga berbahaya apabila dikonsumasi. Oleh sebab itu, Agus menambahkan, pihaknya berharap warga tidak lagi membuang kotoran di sungai maupun mengkonsumsi air sungai. Pasalnya, perilaku-perilaku tersebut tidak sesuai dengan kesehatan.
aps