Soloraya
Jumat, 15 Juli 2011 - 18:07 WIB

DKK Solo: Prosedur Jampersal belum dipatuhi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com) – Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo mencatat masih banyak masyarakat yang menggunakan jalur by pass atau langsung ke rumah sakit (RS) dalam pelaksanaan program Jaminan Persalinan (Jampersal). Padahal menurut mekanisme yang ada, warga atau pasien harus datang ke puskesmas terlebih dulu untuk mendapatkan penanganan. Selanjutnya apabila kondisi pasien tidak memungkinan untuk persalinan normal, barulah mereka akan mendapat rujukan untuk ditangani di RS.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Anna Budiarti, mengatakan program Jampersal saat ini sudah berjalan lancar. Namun demikian Anna mengakui lebih banyak RS negeri atau puskesmas yang memberikan pelayanan.
”Karena awal pemeriksaan di puskemas untuk rujukan memang lebih banyak mengarah ke RS negeri dibanding RS swasta,” ujar Anna, Jumat (15/7/2011)
.
Dijelaskan Anna, untuk RS tipe A nilai klaim hanya Rp 1,8 juta/pasien. ”Kalau RS tipe B nilai klaimnya Rp 1,6 juta sementara yang tipe C senilai Rp 1,2 juta/pasien,” jelasnya. Menjadi masalah, untuk tindakan sesar nilai klaim juga tidak berubah meski biaya sesar rata-rata lebih dari Rp 8 juta.

Advertisement

Anggota Komisi IV lainnya, Paulus Haryoto, meminta DKK lebih menggalakkan sosialisasi program Jampersal kepada masyarakat. ”Untuk RS sebenarnya sudah mengetahui dengan baik program Jampersal. Namun menurut saya untuk sosialisasi ke masyarakat khususnya yang ada di tingkat paling bawah, masih kurang,” ujarnya. Paulus menambahkan supaya Jampersal bisa dinikmati secara merata oleh masyarakat memang diperlukan upaya sosialisi yang intensif dan berkala. Sosialisasi itu tak hanya mengenai program melainkan juga mekanisme mengikuti program tersebut.

Kepala DKK Kota Solo, Siti Wahyuningsih, menuturkan saat ini memang masih banyak peserta Jampersal yang tidak mengikuti prosedur. Prosedur yang dimaksud adalah untuk bisa mengikuti Jampersal terlebih dulu warga harus mendatangi puskesmas terlebih dulu. ”Memang masih banyak warga yang langsung ke RS tanpa rujukan. Namun kami lihat sekarang ini jumlahnya sudah banyak berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kondisi ini kami upayakan bisa bertahan bahkan harus lebih kecil untuk tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

aps

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif