Soloraya
Jumat, 23 Februari 2024 - 21:33 WIB

DLH Boyolali bakal Tambah Blok Sampah TPA Winong, Luasnya 2.000 Meter Persegi

Nimatul Faizah  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala DLH Boyolali, Suraji, saat menghadiri acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Alun-alun Pengging, Banyudono, Jumat (23/2/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali bakal menambah blok sampah di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Winong pada akhir 2024. Luas blok sampah yang akan dibangun sekitar 2.000 meter persegi.

Hal itu disampaikan Kepala DLH Boyolali, Suraji, saat berbincang dengan wartawan di sela-sela pembukaan Hari Peduli Sampah Nasional di Alun-alun Pengging Boyolali, Jumat (23/2/2024).

Advertisement

Suraji mengatakan umur TPA Winong dengan blok yang ada saat ini tinggal sekitar satu tahun. “Jadi nanti akhir tahun kami buat blok sampah lagi. Kami hampir tiap tahun membuat blok sampah. Harganya lebih mahal dari harga rumah,” kelakar Suraji

Ia mengatakan TPA Winong, Boyolali, berada di tiga desa dan tiga kecamatan yaitu Desa Pusporenggo di Kecamatan Musuk, Desa Winong di Kecamatan Boyolali, dan Desa Jelok di Kecamatan Cepogo. Nantinya blok sampah tambahan akan dibuat di Desa Jelok dengan luas 2.000 meter persegi.

Suraji menjelaskan saat ini luas TPA Winong sekitar 6 hektare dengan sampah yang masuk per hari mencapai 60-80 ton. “Jumlah tersebut fluktuatif ya, kalau di musim hujan begitu, sampahnya basah jadi sampai 80 ton. Kalau kondisi normal sekitar 60 ton,” jelas dia.

Advertisement

Selanjutnya, Suraji mengatakan tanah untuk blok sampah tersebut dibeli. Ia tak menyebut detail harganya akan tetapi harganya miliaran. Sedangkan nanti pembuatan blok sampah dianggarkan sekitar Rp800 juta.

Nantinya dalam pembuatan blok sampah terbaru di TPA Winong, Boyolali, tersebut, akan ada tempat pengolahan gas metana yang bisa disalurkan ke rumah warga terdekat sebagai sumber energi.

Dalam kesempatan itu, Suraji juga menyinggung pembicaraannya dengan Kepala DLH Solo yang mengungkapkan perkiraan tiga tahun lagi Boyolali akan mengekspor sampah ke Solo. “Iya, untuk pembangkit listrik tenaga sampah di Solo. Semoga benar-benar terealisasi,” kata dia.

Advertisement

Suraji menyampaikan beberapa hal dilakukan DLH Boyolali agar sampah yang masuk ke TPA Winong bisa berkurang. Salah satunya bekerja sama dengan pemulung di TPA Winong. Ia menyebut ada sekitar 50 pemulung yang membantu mengurangi sampah di TPA Winong.

Kemudian, memperkuat edukasi untuk memilah sampah dari dini. Contohnya sampah plastik bisa dijadikan bahan bernilai ekonomis dan sampah organik bisa dimanfaatkan kembali untuk pupuk atau pakan hewan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif