Soloraya
Kamis, 19 April 2018 - 05:00 WIB

DLH Boyolali Kerepotan Kandangkan Monyet

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Andimuhtarom  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong>&mdash;Pemkab Boyolali melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berencana mengandangkan <a title="Populasi Kera di Tengah Kota Boyolali Bertambah" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/492/910594/populasi-kera-di-tengah-kota-boyolali-bertambah">monyet-monyet di alam bebas</a> yang mendiami kawasan lembah Kali Gedhe tengah kota Boyolali. Hingga saat ini DLH masih kesulitan mencari cara mengandangkan primata tersebut.</p><p>Kepala DLH Boyolali Totok Eko YP mengakui pihaknya mendapat laporan dari warga mengenai keberadaan monyet-monyet itu. Diperkirakan, monyet ekor panjang itu memang merupakan bekas penghuni kandang Taman Kridanggo yang lepas akibat kandangnya rusak.</p><p>&ldquo;Dulu kandangnya memang rusak sehingga lepas. Ada juga yang lapor ke kami mereka makan buah-buahan di pohon milik warga sekitar,&rdquo; ujarnya saat ditemui di ruangannya, Senin (16/4/2018).</p><p>Namun tidak ada laporan mengenai monyet yang menyerang warga, seperti kasus penyerangan di Karanggede beberapa waktu lalu.</p><p>&ldquo;Tidak menyerang warga. Paling ya mereka berkeliaran di pekarangan warga,&rdquo; imbuhnya.</p><p>Meski demikian, pihaknya berencana mengembalikan monyet-monyet itu ke kandang yang saat ini sudah diperbaiki. Namun, pihaknya mengalami kendala tentang cara mengembalikan mereka ke kandang.</p><p>Pihaknya juga sudah berkonsultasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah mengenai cara menangkap monyet-monyet itu. Sempat diusulkan agar monyet-monyet itu ditembak bius dan kemudian setelah mereka lemas baru ditangkap dan dimasukkan ke kandang.</p><p>&ldquo;Tapi, ternyata menurut BKSDA cara tersebut sulit dilakukan karena monyet punya insting untuk menghindar ketika akan diburu atau ditembak,&rdquo; ujarnya.</p><p>Hingga saat ini pihaknya masih mencari solusi untuk mengandangkan kembali monyet-monyet itu. Seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, populasi monyet yang mendaiami kawasan lembah Kali Gedhe kawasan tengah kota <a title="2 Nyawa Melayang akibat Tenggelam di 2 Objek Wisata Boyolali" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/492/910537/2-nyawa-melayang-akibat-tenggelam-di-2-objek-wisata-boyolali">Boyolali </a>&nbsp;dirasakan kian bertambah. Meski demikian, keberadaan mereka masih bersahabat dengan manusia.</p><p>Monyet-monyet di alam bebas tersebut diperkirakan merupakan bekas penghuni Taman Kridanggo yang berada di timur patung kuda Simpang Siaga. Monyet-monyet ini lepas atau keluar meninggalkan kandang yang rusak akibat lapuk dimakan usia.</p><p>Tari, 49, istri penjaga Taman Kridanggo mengatakan, monyet-monyet itu lepas sekitar satu tahun lalu kemudian mereka hidup bebas bersama kelompoknya. &ldquo;Kandangnya kan rusak sehingga mereka pada keluar kandang sejak sekitar satu tahun lalu,&rdquo; ujarnya saat ditemui, Jumat (13/4/2018) di Taman Kridanggo.</p><p>Meski hidup di alam bebas, monyet-monyet itu tetap berada di sekitar lembah Kali Gedhe yang hingga saat ini masih cukup rimbun dan banyak semak-semak. Bahkan, setiap hari mereka masih kembali ke sekitar kandang untuk mengambil jatah makan yang disediakan Tari dan suaminya, Saryono, 52.</p><p>&ldquo;Mereka masih ke sini setiap hari mengambil pisang yang saya sediakan,&rdquo; imbuh Tari.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif