SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memunguti sampah di kawasan CFD Solo pada Mei 2022.(Instagram/@agendasolo)

Solopos.com, SOLO — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo mengklaim jumlah dan volume sampah yang dibuang sembarangan di area Car Free Day atau CFD Jl Slamet Riyadi kini sudah berkurang dibandingkan saat awal agenda itu digelar kembali pada Mei 2022 lalu.

DLH kini berfokus pada sisi utara area Jl Slamet Riyadi. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Kota Solo, Arthaty Mulatsih, menjelaskan para pedagang sudah menyediakan tempat sampah serta melakukan edukasi kepada warga untuk membuang sampah pada tempatnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Sebelah selatan sudah lumayan. Kini kami bergerak ke sisi utara. Awal Agustus kami masih fokus di sisi selatan namun sekarang sudah oke. Kami mengapresiasi paguyuban pedagang,” kata Arthaty kepada Solopos.com, Senin (31/10/2022).

Dia menjelaskan para pelaku usaha bertanggung jawab membuang sampah yang dihasilkan berdasarkan Perda Kota Solo yang berlaku. Semua pihak kini berfokus mengedukasi warga yang beraktivitas pada jalur CFD khususnya sisi utara Jl Slamet Riyadi, Solo, agar tidak membuang sampah sembarangan.

Saat ditanya berapa jumlah sampah yang dibuang sembarangan serta volume sampah pada CFD, Arthaty belum bisa menyampaikan data karena tidak hafal. Yang jelas, lanjut Arthaty, wolume sampah hampir sama dengan saat awal pembukaan CFD dan CFD terbaru.

Baca Juga: Wali Kota Gibran Unggah Foto Sampah, Warganet: Bentuk Satgas Solo CFD

Arthaty mengakui masih ada persoalan yakni orang yang belum sadar membuang sampah pada tempatnya meskipun tempat sampah sudah tersedia dalam jumlah cukup. Mereka masih ada yang membuang pada samping tempat sampah atau di sela-sela tanaman.

Namun, warga yang sadar dengan membawa sampahnya sampai menemukan tempat sampah juga cukup banyak. Orang yang masih membuang sampah sembarangan biasanya merupakan warga yang tidak rutin ke CFD Solo atau datang hanya pada momen tertentu.

Setiap Orang Bertanggung Jawab atas Sampahnya

“Kalau ada event jumlah pengunjung lebih dari biasanya dan sampah bisa membludak. Yang mengadakan event menyediakan snack bagi para peserta. Ada yang ditumpuk seenaknya sendiri,” jelasnya.

Baca Juga: Tanggapi Usulan CFD Solo Tanpa Pedagang, Gibran: Tambah Diprotes Aku…

Dia menjelaskan para petugas memberikan edukasi dengan menemui penanggung jawab event sampai meminta pembawa acara untuk mengingatkan para peserta tidak buang sampah sembarangan. DLH Solo melakukan edukasi kepada penyelenggara bersama dinas lain yang terkait.

“Ada event para pengunjungnya berlebih dan mereka mungkin banyak yang tak sering ke CFD. Belum tersosialisasikan mengenai sampah. Tapi yang CFD rutin itu pengunjungnya sudah tahu,” paparnya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melalui akun Twitternya, @gibran_tweet, mengunggah foto tumpukan sampah dan menanyakan kepada netizen apakah setuju CFD tanpa pedagang. Ada sejumlah masukan positif kepada DLH Solo dari pengguna Twitter.

Baca Juga: DLH Usulkan CFD Solo Tanpa Pedagang, Menurutmu Bagaimana Lur?

Arthaty mengatakan persoalan sampah tidak akan selesai kalau hanya dianggap tanggung jawab pemerintah. Aktivitas setiap orang menghasilkan sampah.

Setiap orang memiliki tanggung jawab mengenai sampahnya. Namun pemerintah tidak lepas tanggung jawab dengan memfasilitasi untuk penanganan sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya