SOLOPOS.COM - Salah satu lokasi jagal anjing ilegal di Kecamatan Banjarsari, Solo, yang diduga membuang limbah ke sungai kemudian mengalir ke Bengawan Solo. (Istimewa/Koalisi DMFI)

Solopos.com, SOLO — Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) mengungkapkan fakta mengejutkan dari hasil investigasi terhadap operasi perdagangan dan limbah jagal anjing di Kota Solo. DMFI menemukan limbah berupa darah dan organ tubuh anjing mengalir setiap harinya ke Sungai Bengawan Solo dari  lokasi jagal ilegal.

Dalam keterangan pers tertulis yang diterima Solopos.com, Selasa (30/8/2022), DMFI menjelaskan darah dan limbah kotoran dari rumah jagal anjing ilegal itu mengalir ke sungai dari hulu. Investigasi dilakukan di tiga rumah jalan di Solo yang setiap harinya membunuh sekitar 15 ekor anjing.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Selain itu, investigasi tim DMFI juga menunjukkan sebagian besar anjing yang dibunuh untuk memenuhi permintaan daging anjing di Jawa Tengah diangkut secara ilegal dari Jawa Barat yang masih berstatus endemi rabies. Anjing-anjing itu diselundupkan secara ilegal ke rumah-rumah jagal di Jateng.

“Koalisi DMFI  telah mendokumentasikan bukti-bukti dan menyerahkannya ke Pemerintah Kota Surakarta maupun kota dan kabupaten lainnya serta para pemimpin daerah di Indonesia. [Tujuannya] memperingatkan akan adanya risiko yang ditimbulkan perdagangan ini dalam penyebaran penyakit zoonosis, terutama rabies,” tulis DMFI dalam keterangan pers tersebut.

DMFI mengungkapkan ini kali pertama mereka mengeluarkan gambar dan video yang menunjukkan air Sungai Bengawan Solo menjadi merah karena darah anjing dan limbah hasil pemotongan anjing. Rekaman itu juga menunjukkan anjing-anjing diikat dengan erat dalam karung goni, di dalam lubang, dan di lantai rumah jagal.

Baca Juga: FPKS Kembali Dorong Pemkot Solo Larang Perdagangan Daging Anjing

Bukti Rekaman Video

“Bahkan setelah bertahun-tahun melakukan investigasi, tetap saja sangat mengejutkan melihat betapa kejamnya perdagangan daging anjing, melihat Sungai Bengawan Solo terkontaminasi darah dan sisa potongan anjing yang dibunuh dengan kejam. Sementara di beberapa bagian sungai ada anak-anak bermain, orang-orang mencuci pakaian dan memancing ikan,” tulis DMFI.

DMFI berharap dengan bukti rekamam video itu ada tindakan tegas dari Pemkot Solo untuk segera melarang perdagangan daging anjing tersebut. Apalagi sudah ada Surat Edaran dari Pemprov Jateng yang berisi imbauan agar pemerintah daerah melarang perdagangan daging anjing.

“Wali Kota Gibran membahas tentang bagaimana ‘mengawasi’ perdagangan ini, tapi sekarang sudah saatnya mengambil keputusan dan tindakan tegas!” seru Karin Franken, koordinator nasional DMFI dan pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), dalam keterangan pers tersebut.

Baca Juga: Pemprov Imbau Larangan Daging Anjing, Pemkot Solo bakal Mengikuti?

Koordinator internasional DMFI dan Direktur Kampanye Humane Society International to End Dog Meat Trade, Lola Webber, menambahkan pelarangan perdagangan daging anjing di Solo akan menjadi pesan yang jelas bahwa Solo adalah kota maju dan mengutamakan kesehatan.

Tidak hanya kesehatan dan keamanan warganya tapi juga kesejahteraan hewan, di atas keuntungan dan kebiasaan sebagian kecil masyarakat yang masih menjalankan usaha dengan cara melanggar hukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya