SOLOPOS.COM - Dewan Masjid Indonesia (DMI). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Colomadu mengajak remaja masjid se-Colomadu berdaya di tengah pandemi Covid-19.

Organisasi dan lembaga Islam itu memiliki strategi mengajak generasi muda agar berdaya di tengah pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan teknologi. Upaya tersebut diawali dengan menyelenggarakan workshop kewirausahaan di Balaidesa Tohudan pada Minggu (13/12/2020). Sebanyak 50 remaja masjid se-Kecamatan Colomadu mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berasal dari 11 desa di Colomadu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Panitia acara dari Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Kecamatan Colomadu, Thomas Adianto, menyampaikan penyelenggara acara mengundang motivator dari Semarang. Selain itu panitia mengundang pula salah satu pelaku usaha kecil menengah (UKM) keripik usus dari Desa Bolon, Kecamatan Colomadu. Dua pembicara tersebut membagikan pengalaman berwirausaha kepada generasi muda.

Peserta acara workshop kewirausahaan yang diselenggarakan DMI dan MUI Kecamatan Colomadu mengikuti pelatihan di Balaidesa Tohudan pada Minggu (13/12/2020). (Istimewa/Dokumentasi Pribadi)

Gencar Operasi Masker, Forkopimca Colomadu Gandeng Ibu-Ibu

"Tujuan kami ingin memupuk kemandirian pemuda milenial melalui program pemberdayaan ekonomi umat. Kami awali dengan memberikan motivasi kepada remaja masjid bahwa peluang berwirausaha itu masih terbuka apalagi di era digital ini," ujar Thomas kepada Solopos.com melalui sambungan telepon.

Beri Motivasi

Dia menilai remaja saat ini membutuhkan motivasi dan pelatihan agar kreatif, inovatif, dan mandiri. Menurutnya, keberadaan pelaku usaha baru dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan.

"Pelatihan seperti ini mungkin akan menumbuhkan kemandirian sehingga muncul wirausahawan muda. Tujuan akhirnya membantu menciptakan lapangan kerja. Makanya kami mendatangkan pelaku UKM yang sudah sukses untuk berbagi suka, duka, dan manajemen. Remaja ada gambaran bagaimana memulai," ungkap dia.

Ganti Rugi Lahan Terdampak Tol Solo-Jogja di Colomadu Mulai Dibayarkan

Dia berharap remaja masjid tidak hanya aktif di masjid, tetapi juga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Pada kesempatan itu, peserta workshop juga mendapat pelatihan bagaimana bertahan hidup dengan mengandalkan kemampuan sendiri. Peserta dilarang membawa handphone dan dompetnya, tetapi mengandalkan kemampuan dan ketrampilan.

"Mereka diminta berusaha mendapatkan uang Rp10.000 tetapi tidak boleh dengan meminta-minta. Uang tersebut harus diperoleh dengan usaha sendiri. Dengan tantangan itu diharapkan generasi muda bisa mempertahankan diri dan bertahan hidup di tengah impitan kekurangan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya