SOLOPOS.COM - Gajah koleksi objek wisata WGM diamankan di kandangnya, Rabu (11/5/2016). Sebelumnya gajah jantan tersebut menyerang seorang dokter hewan hingga meninggal dunia. (Bayu Jatmiko A/JIBI/Solopos)

Dokter diserang gajah hingga meninggal dunia menjadi perhatian banyak pihak.

Solopos.com, WONOGIRI – Kasus meninggalnya dokter hewan Esthi Octovia Wara Hapsara, Rabu (11/5/2016) pagi masih menjadi buah bibir. Dokter cantik Via, meninggal karena diserang, diinjak gajah jantan Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri hingga dokter berusia 25 tahun itu meninggal.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Baca:
Dokter Cantik Tewas Diinjak Gajah WGM
Begini Luka-Luka yang Dialami Dokter Cantik
Ini Postingan Terakhir Dokter Cantik
Kisah Panamtu Gajah Penginjak Dokter Cantik
Kronologi Dokter Diserang Gajah
Dokter Via Berencana Nikah September

Di jejaring sosial ramai spekulasi gajah jantan bernama Panamtu itu sedang birahi, sehingga binatang seberat 5 ton itu ngamuk. Spekulasi itu dijawab salah satu pawang gajah WGM, Arif.

Kepada Solopos.com, Arif mengatakan saat peristiwa naas itu terjadi gajah di WGM sedang tak birahi. “Saat ini bukan merupakan masa birahi gajah. Untuk birahi biasanya pada Oktober,” kata dia.

Ditambahkan Dokter hewan WGM Wonogiri, Eloichristi Deareka Pionera, yang merupakan rekan kerja dokter Via,  mengatakan pelayanan medis yang dilakukan terhadap gajah hanya sebatas pemberian vitamin secara oral.

Selama menjalani tugas, dirinya mengaku belum pernah mendapatkan ancaman atau perlakuan membahayakan dari sang gajah.

“Saat peristiwa itu, kebetulan saya sedang libur sehingga saya tidak tahu secara pasti peristiwanya,” kata dia.

Dia mengatakan gajah bisa saja sangat agresif saat memasuki musim kawin.

“Tapi yang lebih mengetahui adalah pawang, apakah sedang birahi atau tidak. Pengalaman saya di Yogyakarta, jika sedang birahi, [gajah jantan] disendirikan,” kata dia.

Berdasarkan penuturan saksi, gajah Panamtu ngamuk karena hewan seberat lima ton itu marah diduga karena tidak suka dengan lampu flash atau kilat kamera pada handphone yang dipakai dokter Via saat akan mengambil foto Panamtu.

Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean, mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah orang yang mengetahui peristiwa penyerangan yang dilakukan gajah terhadap seorang dokter hewan. “Ada enam orang yang kami periksa termasuk pawang dan pihak pengelola. Keterangannya kami cocokkan dengan SOP yang ada. Hasilnya murni kecelakaan kerja,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya