Soloraya
Jumat, 11 Maret 2022 - 13:11 WIB

Dokter Terduga Teroris di Sukoharjo Ternyata Petinggi Jamaah Islamiyah

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan. (Divisi Humas Polri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Terduga teroris berinisial SU yang ditembak mati Densus 88 Antiteror di Sukoharjo, Rabu (9/3/2022) malam diketahui sebagai salah satu petinggi kelompok ekstremis, Jamaah Islamiyah.

Dikutip dari laman resmi Divisi Humas Polri, Jumat (11/3/2021), Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, menyebut terduga teroris berinisal SU terlibat dalam kelompok ekstremis. Bahkan, SU sempat menduduki beberapa jabatan penting.

Advertisement

“Adapun keterlibatan SU diantaranya adalah selaku anggota organisasi teroris JI,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: 5 Fakta Terduga Teroris di Sukoharjo Ditembak Mati: Dokter Anggota JI

SU yang sehari-hari berprofesi sebagai dokter itu disebut pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, Deputi Dakwah dan Informasi, Penasihat Amir Jamaah Islamiyah, dan Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society.

Advertisement

“Kemudian yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, kemudian jabatannya adalah Deputi Dakwah dan Informasi dan juga yang bersangkutan sebagai Penasehat Amir JI, serta Penanggung Jawab Ilal Amar Society,” terangnya.

Baca juga: Terduga Teroris di Sukoharjo Ditembak Mati Densus, Ini Reaksi Keluarga

Dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (11/3/2022), Jamaah Islamiyah atau Jemaah Islamiyah adalah organisasi militan Islam di Asia Tenggara yang berupaya mendirikan negara Islam. Pemimpinnya adalah Abu Bakar Ba’asyir.

Advertisement

Kelompok ini sudah sejak lama dituduh berada di balik serangkaian teror di Indonesia. Jamaah Islamiyah ini kabarnya dibentuk di Malaysia pada akhir 1980-an oleh sekelompok kaum ekstremis Indonesia.

Kelompok ini berkembang menjadi sel-sel yang tersebar di wilayah Asia Tenggara. Pada awalnya kelompok ini menggunakan jalan damai dalam mencapai tujuan. Tetapi pada pertengahan tahun 1990-an, kelompok ini dilaporkan mulai mengambil jalan kekerasan untuk mencapai tujuan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif