SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek, tengah diwawancarai wartawan di MPP Nyawiji Wonogiri, Selasa (27/12/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri masih mengandalkan program padat karya guna mendongkrak ekonomi warga di Kabupaten Sukses tahun 2023. Strategi itu diambil lantaran program tersebut berhasil menggerakkan roda ekonomi dan menekan inflasi di Wonogiri pada tahun lalu.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan salah satu upaya Pemkab Wonogiri mendongkrak ekonomi warga dengan tetap memprogramkan padat karya atau pembangunan infrastruktur skala kecil hingga menengah. Pada 2022, sejumlah program padat karya seperti pembangunan jalan usaha tani (JUT) terbukti membantu menggeliatkan perekonomian.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi tahun 2022, yakni mencapai 4% atau naik 0,65% dari 2021 sebesar 3,35%. Pada 2020, angka pertumbuhan ekonomi di Wonogiri jauh lebih rendah, yaitu minus 1,41% akibat terdampak pandemi Covid-19.

“Kalau bicara indikator keberhasilan program itu, berarti juga harus lihat inflasinya. Tahun kemarin [2022], laju inflasi kami rendah, sebesar 1,2%,” kata pria yang akrab disapa Jekek kepada wartawan, Rabu (4/1/2023).

Program padat karya akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur publik. Sektor pertanian dengan pembangunan JUT akan menjadi prioritas.

Hal itu lantaran ekonomi Wonogiri masih ditopang sektor pertanian. Pemkab sudah menganggarkan pembangunan JUT senilai Rp8 miliar. Kegiatan pada karya itu akan dikerjakan secara mandiri oleh para petani.

Menurut dia, program padat karya akan memiliki multiplier effect. Banyak sektor usaha mikro hingga menengah merasakan dampak dari program tersebut. 

“Itu yang kami maksud padat karya, semua SDM [sumber daya manusia] yang ada yaitu petani berpartisipasi. Ada kegotongroyongan. Ada kolaborasi dalam kegiatan itu sehingga ekonominya berjalan. Kalau ini berjalan baik, maka inflasi bisa ditekan dan pertumbuhan ekonomi naik,” ujar dia

Bupati Joko Sutopo masih mempunyai target menurunkan angka kemiskinan sebesar satu digit di Wonogiri. Angka kemiskinan saat ini sebesar 10,99%.

Pemkab bakal terus mengintervensi beberapa sektor yang dinilai memiliki pengeluaran tinggi bagi warga seperti pendidikan dan kesehatan, 

Pemkab menjamin biaya pendidikan SD-SMA tetap gratis. Seragam sekolah untuk SD-SMP juga disediakan pemkab tanpa pungutan biaya.

Selain itu, pemkab memberikan bantuan pembiayaan kuliah bagi mahasiswa Wonogiri yang berprestasi dengan menyediakan anggaran senilai Rp7,5 miliar.

Cost kesehatan juga cukup tinggi. Unpredictable. Maka kami mencoba kepesertaan PBI [penerima bantuan iuran] BPJS akan ditambah terus. Warga kami yang masuk DTKS [data terpadu kesejahteraan sosial] tapi belum menjadi peserta PBI BPJS ada sekitar 90.000 orang. Kami targetkan semua itu bisa selesai pada 2023 ini,” jelas Joko Sutopo.

Dia menegaskan Pemkab akan menjalankan program sesuai apa yang sudah tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) di tahun 2023 ini. Hal itu sebagai komitmen dan ketaatan pemkab terhadap rencana yang sudah ditentukan. 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya