Solopos.com, KLATEN – Palang Merah Indonesia (PMI) Klaten menggulirkan program beras gratis 2,5 kg bagi setiap donor darah selama Ramadan. Program itu digulirkan agar ketersediaan stok darah di PMI tetap terjamin selama Ramadan.
Ketua PMI Klaten, Purwanto Anggono Cipto, mengatakan program beras gratis itu sudah bergulir saban Ramadan selama tiga tahun terakhir. Pada tahun pertama atau 2018, PMI menyiapkan 300 bungkus beras ukuran 2,5 kg. Jumlahnya meningkat pada 2019 menjadi 400 bungkus dan tahun ini sebanyak 500 bungkus.
Penyediaan beras gratis untuk donor dimaksudkan untuk merangsang warga berdatangan. Selama Ramadan, ada kecenderungan jumlah donor darah di Klaten menurun. Terlebih sejak ada persebaran Covid-19, jumlah donor semakin menurun.
Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal Dunia Setelah Operasi
Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal Dunia Setelah Operasi
“Tujuan kami memberikan beras kepada pendonor itu merangsang agar mereka termotivasi mendonorkan darah meski memasuki Ramadan sehingga stok darah tetap terjamin,” kata Purwanto saat ditemui Solopos.com di PMI Klaten, Sabtu (25/4/2020).
Terkait dampak Covid-19, Purwanto menjelaskan menurunnya minat donor menyumbangkan darah lantaran beranggapan Covid-19 bisa menular lewat darah.
Harga Ayam Anjlok, Peternak Ayam di Sukoharjo Terancam Bangkrut
Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Klaten, Wiwik Purwanti, mengatakan rata-rata donor sebelum masa pandemi tiba sekitar 50-70 orang per hari. Sementara, jumlah donor sejak pandemi Covid-19 hanya sekitar 20 orang.
Jumlah donor dikhawatirkan semakin menurun selama Ramadan. Guna mengantisipasi hal itu, PMI Klaten menggulirkan program beras gratis bagi setiap donor darah.
Mereka juga menggandeng organisasi kemasyarakatan (Ormas) atau lembaga agar anggota mereka bersedia donor darah selama Ramadan di masa Pandemi Covid-19.
“Setiap memasuki Ramadan seperti saat ini biasanya memang menurun [stok darah]. Apalagi ini ditambah Covid-19. Sementara, permintaan darah setiap harinya antara 20 kantong hingga 50 kantong,” jelas dia.