Soloraya
Kamis, 6 Oktober 2011 - 19:40 WIB

DPP siap ajak bicara pedagang Pasar Pucangsawit

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - MELOMPONG -- Suasana lantai 2 Pasar Pucangsawit, Jabres, Solo, yang kosong melompong. Foto diambil belum lama ini. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo mengaku sangat menyayangkan sikap pedagang Pasar Pucangsawit, Jebres yang mengancam mengembalikan kios yang telah mereka beli jika Pemkot menarik retribusi padahal pasar masih sepi. Subagiyo mengatakan siap mengajak bicara pedagang untuk mencari jalan tengah.

MELOMPONG -- Suasana lantai 2 Pasar Pucangsawit, Jabres, Solo, yang kosong melompong. Foto diambil belum lama ini. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Advertisement
Hal tersebut diungkapkan Subagiyo saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (6/10/2011). Subagiyo mengatakan sampai saat ini memang masih ada sekitar tujuh pedagang yang belum mau membuka kios di pasar tersebut dengan alasan pasar masih sepi pembeli. “Mereka sudah memenuhi kewajiban membayar uang muka pembelian kios. Hanya persoalannya mereka masih saling menunggu. Nanti dalam waktu dekat kami akan mengajak bicara para pedagang tersebut untuk mencari jalan tengah yang terbaik bagi semua pihak,” tegas Subagiyo.

Subagiyo berharap para pedagang itu mau mengerti bahwa Pemkot dan pedagang memiliki tujuan yang sama, yakni bagaimana membuat pasar tersebut bisa hidup dan ramai dengan pembeli. Juga bahwa pasar bisa ramai jika ada pedagang dan pembeli yang melakukan aktivitas di pasar.

Mengenai penarikan retribusi, Subagiyo mengatakan itu akan dimulai awal tahun 2012 mendatang. Selama beberapa bulan terakhir, pasar itu masih disubsidi oleh Pemkot dengan tujuan meramaikan pasar. Subagiyo mengaku optimistis jika semua pedagang sudah mau beraktivitas pasti pasar itu akan ramai. Apalagi dengan adanya car free day (CFD) di sepanjang Jl Juanda setiap hari Minggu. Juga dengan segera dibangunnya selter pedagang kaki lima (PKL) di pinggir jalan seberang pasar tersebut.

Advertisement

Menurut informasi, selter itu rencananya mulai dibangun pada pertengahan Oktober ini. Ada sekitar 50 selter yang akan dibangun dengan dana bantuan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah senilai Rp 350 juta. Nantinya, selter itu diperuntukkan bagi PKL makanan (kuliner). “Sudah ada 50-60 pedagang yang siap menempati selter-selter itu. Jadi nanti di wilayah Pucangsawit akan lengkap. Kuliner siap saji ada di selter, belanja keperluan sehari-hari juga ada di pasarnya,” jelas Subagiyo.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang di Pasar Pucangsawit mengancam akan mengembalikan kios yang telah mereka beli jika Pemkot menarik retribusi sementara pasar itu masih sepi. Rencananya retribusi akan mulai dipungut awal tahun depan.

shs

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif