SOLOPOS.COM - Petugas gabungan Dinas Pertanian dan Peternakan Sukoharjo mengecek cacing hati hewan kurban di Masjid Miftahul Janah di Solo Baru, Langenharjo, Grogol, Sukoharjo, Kamis (29/6/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO—Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menemukan cacing hati pada sejumlah hewan kurban yang disembelih pada perayaan Iduladha kali ini. Temuan itu setelah petugas melakukan pengecekan di 12 kecamatan di Kabupaten Jamu.

Penyembelihan hewan kurban di Kabupaten Sukoharjo pada tahun ini dimulai Rabu dan Kamis (28-29/6/2023). Ribuan sapi dan kambing maupun domba telah disembelih.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, membeberkan sampai Kamis siang sejumlah data hewan kurban telah dilaporkan. Namun jumlah tersebut dapat bertambah seiring masih banyaknya warga yang melakukan penyembelihan.

“Data pemotongan hewan kurban di hari kedua sampai saat ini sejumlah 1.037 ekor sapi kemudian kambing dan domba sekitar 2.108 ekor. Jumlah ini akan terus berkembang karena Hari Tasyrik masih terus berjalan,” kata Bagas saat ditemui di Masjid Miftahul Jannah, Solo Baru, Langenharjo, Grogol, Sukoharjo, Kamis.

Hari Tasyrik merujuk pada tiga hari setelah Hari Raya Iduladha yang jatuh pada 11, 12, 13 Zulhijah setiap tahunnya. Pada ketiga hari itu, umat Islam berkurban dan menyembelih hewan serta dilarang berpuasa.

Dengan ajaran tersebut, menurut Bagas, sejumlah masyarakat masih dimungkinkan menyembelih hewan kurban hingga Hari Tasyrik usai. Bagas menyebut secara umum berdasarkan pemantauan Tim Kesehatan Hewan DPP dan juga gabungan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) pihaknya telah membagi 12 tim pemantau di masing-masing kecamatan.

“Ada petugas yang kami terjunkan untuk melakukan pemantauan terhadap kesehatan dan penyembelihan kurban. Ditemukan beberapa kasus di beberapa lokasi terkait cacing hati,” ungkap Bagas.

Bagas menyebut akibat temuan itu organ hati pada hewan kurban kemudian dimusnahkan dengan cara dikubur. Bagas menyebut tim pemantau kesehatan juga memeriksa jantung, hati, paru-paru dan kerongkongan. Karena dari organ-organ tersebut dapat menunjukkan kesehatan ternak.

Mengingat indikasi hewan terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) dapat ditandai dengan bengkaknya jantung. “Alhamdulilah kami belum menemukan PMK dan semoga tidak ada yang terkena. Kami sudah mulai pemeriksaan sejak sebelum disembelih,” kata Bagas.

Dalam pengecekannya dokter hewan melakukan penyatan pada sejumlah organ tersebut seperti sayatan pada hati untuk memastikan nihilnya cacing hati pada hewan kurban. Dokter juga memotong paru-paru hewan kurban yang kemudian dimasukkan dalam wadah berisi air.

Dalam pengecekan tersebut paru-paru yang mengambang menandakan hewan kurban cukup sehat dengan ketersediaan oksigen dalam paru begitupun sebaliknya jika paru-paru tenggelam.

Sementara itu, Kades Langenharjo, Grogol, Sukoharjo, Sunarwan mengatakan di desanya ada sejumlah 60 ekor sapi yang disembelih selain itu sejumlah 115 ekor kambing juga turut disembelih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya