SOLOPOS.COM - Anggota Komisi V DPR RI, Sudewo (kiri) dan Analis Kebijakan Utama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Umar Aris saat ditemui wartawan seusai menghadiri Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Trasnportasi Bidang Lalu Lintas dan Trasnportasi Perkotaan yang digelar pada Senin (17/4/2023) di Grand Mercure Solo Baru. (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Penyebab kecelakaan maut di tol Semarang-Solo Km 487+600 A, Gumukrejo, Teras, Boyolali, pada Jumat (14/4/2023) pagi, masih didalami. Kementerian Perhubungan hingga DPR tak mau berspekulasi terkait faktor penyebab kecelakaan menjelang mudik Lebaran tersebut.

Di sisi lain Pemerintah Kabupaten Sukoharjo telah memperbaiki 90% jalanan berlubang untuk meminimalkan kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2023.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Dalam Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Trasnportasi Bidang Lalu Lintas dan Transportasi Perkotaan di Grand Mercure Solo Baru, Sukoharjo, , Senin (17/4/2023),  anggota Komisi V DPR, Sudewo, enggan berspekulasi soal penyebab kecelakaan tersebut. Menurutnya banyak faktor yang perlu digali untuk menjadi evaluasi agar keselamatan pengendara tetap terjaga.

Seperti diketahui akibat kecelakaan karambol tersebut mengakibatkan delapan nyawa melayang, belasan orang terluka, dan delapan kendaraan rusak parah. Peristiwa tersebut menjadi peringatan sekaligus pelajaran bagi para pengendara terutama saat arus mudik dan balik Lebaran karena lalu lintas di jalur tol maupun arteri bakal makin ramai.

“Terjadinya kecelakaan lalu lintas dengan fatalitas tinggi seperti yang terjadi di Tol Solo-Semarang Km 487, harus kita lihat dari berbagai aspek atau faktor penyebab terjadinya,” jelas Sudewo saat ditemui seusai kegiatan sosialisasi tersebut.

Dia mengatakan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat ini sedang melakukan investigasi. Dia meminta masyarakat menunggu apakah dari hasil investigasi tersebut menyatakan adanya human error, pengemudi kelelahan, kendaraan tidak laik, atau karena faktor konstruksi jalan maupun faktor lainnya.

Dia berharap rekomendasi KNKT menjadi perhatian secara sungguh-sungguh untuk melakukan evaluasi dan pembenahan.

Dia juga mengatakan rest area di lokasi sekitar tidak memiliki korelasi secara khusus. Sebab menurutnya kapasitas rest area sebelum arus mudik dan arus balik masih dalam kondisi normal. “Ada beberapa tipe rest area kebetulan yang dekat dengan kecelakaan itu tipe C bukan untuk peristirahatan berbeda dengan rest area tipe B dan A,” urainya.

Sementara itu, Analis Kebijakan Utama Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Umar Aris,  sopir harus memiliki pendidikan kecakapan, bukan hanya teknis mengemudi, tetapi juga secara psikologis. Terutama pengecekan tes urin yang menurutnya sangat penting. “Keterampilan mengemudi dan psikologis menjadi faktor penentu,” tegasnya.

Sementara Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, seusai mengikuti Apel Gelar Pasukan di Mapolres Sukoharjo mengatakan bertekad memperbaiki seluruh jalan rusak di Kabupaten Jamu.

Hal tersebut menurutnya dilakukan sebagai upaya meningkatkan keselamatan para pengguna jalan terutama menjelang arus mudik dan balik. “Untuk penambalan jalan-jalan yang berlubang saat ini sudah selesau 85-90%. Sudah siap untuk menyambut arus mudik Lebaran 2023,” jelas Bupati Etik.

Dia membeberkan jalanan yang telah diperbaiki tersebut di antaranya ruas jalan di wilayah Mojolaban, Kartasura, dan beberapa lokasi lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya