SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (mengenakan pakaian hitam) dan istrinya, Selvi Ananda (mengenakan pakaian putih) berkunjung ke Festival Indonesia di Kota Ansan, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan (Korsel), Minggu (4/6/2023). (Istimewa/Instagram @gandisulis)

Solopos.com, SOLO—Kalangan legislator DPRD Solo memberikan sinyal lampu hijau kepada Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bila akan menggunakan mobil listrik Ioniq 5 edisi khusus motif batik produksi Hyundai, sebagai mobil dinas.

Seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, saat dimintai tanggapan ihwal mobil Ioniq 5 hasil kerja sama Kedutaan Besar RI di Seoul dengan Pemkot Solo dan Hyundai via ponsel, Kamis (8/6/2023) siang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Namun, sebelum memutuskan untuk membeli Ioniq 5 sebagai mobil dinas Wali Kota Solo, dia menilai perlunya mengetahui harganya. “Harga satu unitnya berapa? Ini kaitannya dengan kemampuan anggaran Solo,” ujar dia.

Sugeng mengakui tren isu global sedang mengarah kepada penggunaan energi terbarukan dan meninggalkan energi fosil. Sehingga, dia melanjutkan, energi listrik menjadi sebuah keniscayaan untuk digunakan manusia.

“Saat pemerintah RI mengarah ke sana, saya kira ini satu terobosan yang patut diapresiasi. Apalagi Mas Wali terlibat langsung dalam proses itu. Ini poin penting. Solo sebagai kota kecil tapi padat kendaraan,” urai dia.

Dengan sudah digunakannya kendaraan listrik di Solo, Sugeng menilai sebagai sebuah langkah awal yang baik dan patut dicontoh. Terlebih Pemkot Solo sudah membagikan motor listrik ke pemerintah kecamatan dan kelurahan.

Tapi, politikus PKS itu mengingatkan perlunya penyiapan sarana prasarana (Sarpras) yang memadai untuk mendukung penggunaan energi listrik. Dia mencontohkan masih sedikitnya rest area yang menyediakan cas listrik.

“Ini kan terkait perubahan habbit atau kebiasaan yang disitu ada konsekuensi sarpras, misalnya sekarang rest area tol yang menyediakan cas mobil listrik masih sedikit. Di Solo belum ada titik yg sediakan charger,” kata dia.

Sugeng mendorong pemerintah untuk menyiapkan sarpras pendukung perubahan habbit masyarakat dalam penggunaan kendaraan listrik. Sehingga ketika publik akan mengarah ke sana tidak mengalami kesulitan.

“Itu tak bisa sak naliko jadi. Butuh anggaran besar, sarpras banyak, sehingga perlu perencanaan matang. Soal jadi mobil dinas Wali Kota dan Wawali, bila harga tak terpaut jauh, saya kira bisa mulai untuk ke arah sana,” ujar dia.

Sebagai gambaran, Sugeng mencontohkan anggaran pengadaan mobil hybrid yang dicoret Gibran beberapa waktu lalu. Saat itu alokasi anggaran untuk pengadaan dua mobil hybrid Wali Kota dan Wawali sekira Rp1,5 miliar.

“Seingatku hanya dua mobil, untuk Wali Kota dan Wawali. Saat itu Mas Gibran belum berkenan, mungkin menunggu yang Ioniq ini. Saat itu anggarannya sekitar Rp1,5 miliar hingga Rp2 miliar untuk dua mobil itu,” terang dia.

Sikap senada disampaikan Anggota DPRD Solo dari PSI, Antonius Yogo Prabowo, yang mendukung opsi menjadikan Ioniq 5 sebagai mobil dinas Wali Kota dan Wawali Solo. Hal itu selaras dengan kebijakan pemerintah pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya