SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)–Komisi D DPRD Wonogiri menggelar rapat dengar pendapat dengan mengundang pejabat Dinas Pendidikan serta kepala SMP dan SMA/SMK untuk mengevaluasi hasil ujian nasional (UN) 2009/2010, Jumat (21/5) di Gedung DPRD setempat.

Tujuan dari rapat tersebut adalah untuk mengetahui penyebab terjadinya penurunan angka kelulusan. Namun, hingga acara berakhir, belum diperoleh kesimpulan mengenai penyebab turunnya angka kelulusan, sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan UN tahun-tahun mendatang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rapat kemarin hanya menyepakati agar semua pihak tidak mencari kambing hitam atas kegagalan meningkatkan angka kelulusan. Pantauan <I>Espos<I>, ada beberapa indikator penyebab yang dikemukakan mengenai turunnya hasil UN SMP dan SMA. Namun, semua indikator itu sulit dibuktikan kebenarannya.

Salah satu pendapat mengemukakan, banyaknya siswa yang tidak lulus disebabkan ulah spekulatif siswa sendiri yang didorong rasa tidak percaya pada kemampuan sendiri. Selain itu ada pula yang mengatakan penyebabnya adalah sikap pengawas yang menjadi momok bagi sebagian siswa.

Jadwal UN yang dimajukan juga dinilai sangat mempengaruhi mental peserta UN. “Semua itu sulit dibuktikan. Tapi yang jelas, dari sisi persiapan siswa maupun guru dan pihak sekolah sudah sangat bagus. Saya melihat sendiri kesiapan itu. Ada yang memberi tambahan pelajaran sampai menginapkan siswa, dan lain-lain,” ungkap Ketua Komisi D DPRD Wonogiri, MH Zainudin.

Salah satu penilaian yang beredar luas di kalangan masyarakat menyatakan kurangnya kemampuan guru dalam mendidik sebagai penyebab turunnya angka kelulusan. Penilaian itu didasarkan fakta jumlah guru yang lolos sertifikasi sudah semakin banyak, namun angka kelulusan justru menurun.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan, Suparno mengatakan, saat ini memang tengah dilakukan pemantauan kinerja guru pascasertifikasi. “Analisisnya belum kami lakukan. Tapi pendapat masyarakat itu sangat bagus dan positif untuk mengawasi guru-guru bersertifikat, meskipun kami sendiri sudah melakukan pemantauan lewat kepala-kepala sekolah. Nah, di manakah letak kelemahannya inilah yang sedang kami cari,” ujar Suparno.

Kabid SMP dan SMA, Suwartono selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan UN SMP dan SMA mengatakan, penyelenggaraan UN di Wonogiri sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dari Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP).

“Semua masukan dari masyarakat akan kami tampung dan kami tindaklanjuti sebagai bahan analisis hasil evaluasi UN. Tahun ini, hasil UN memang menurun tapi kita patut berbangga karena di tingkat regional, provinsi maupun nasional, Wonogiri masih di atas rata-rata,” katanya.

shs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya