Soloraya
Rabu, 29 Juni 2011 - 20:07 WIB

DPRD Karanganyar minta pasar wisata Tawangmangu dioptimalkan

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KOSONG -- Deretan kios yang ada di lantai dua Pasar Wisata Tawangmangu terlihat tertutup rapat lantaran kososng dan tak dipakai. (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning Wardani)

Karanganyar (Solopos.com) – DPRD Karanganyar meminta Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) segera mengoptimalkan pasar wisata Tawangmangu yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2009 silam. Hal ini lantaran masih banyaknya kios di lantai dua pasar tersebut yang hingga kini masih dibiarkan mangkrak.

KOSONG -- Deretan kios yang ada di lantai dua Pasar Wisata Tawangmangu terlihat tertutup rapat lantaran kosong dan tak dipakai. (JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning Wardani)

Advertisement
Wakil Ketua DPRD Karanganyar Rohadi Widodo kepada wartawan, awal pekan ini, menyayangkan ketidaktegasan Disperindagkop dan UMKM dengan masih banyaknya kios di lantai dua Pasar Wisata Tawangmangu yang tidak beroperasi. Apalagi selama ini konsep pembangunan pasar dua lantai sudah disepakat oleh pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Tawangmangu (P3T) dan Pemkab. Menurutnya, sangat ironis jika saat ini kondisi pasar tidak optimal sebagaimana yang direncanakan. “Ini tantangan bagi Disperindagkop dan UMKM bagaimana untuk mengoptimalkan pasar Tawangmangu,” ujarnya.

Rohadi meminta Disperindagkop dan UMKM menindak tegas pedagang yang bandel dan enggan menempati kios tersebut. Rohadi menilai sudah tidak ada alasan lagi bagi Pemkab untuk tidak tegas menindak pedagang tersebut. “Sudah lama lho sejak diresmikan, kenapa tidak ditempati? Kami minta Disperindagkop bersikap tegas,” pintanya.

Rohadi mengatakan Pasar Tawangmangu merupakan salah satu pemasukan pendapatan asli daerah (PAD). Apalagi pada tahun 2010 lalu pendapatan dari sektor retribusi pasar anjlok dan tidak mampu memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) yang mestinya disetorkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) senilai Rp 3,75 miliar. Oleh karena itu, Pasar Tawangmangu mendesak untuk segera dioptimalkan. Politisi asal PKS ini meminta Disperindagkop mencari terobosan agar target yang sama di 2011 ini tercapai.

Advertisement

Sementara Ketua Fraksi PDIP Sutarto saat membacakan pandangan umum fraksi terhadap laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun 2010 belum lama ini juga meminta Pemkab segera mengoptimalkan pemanfaatan terminal dan pasar wisata Tawangmangu. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi rakyat.

Sebagaimana diketahui, sedikitnya 25 unit kios dari total keseluruhan jumlah kios sebanyak 235 unit kios di Pasar Tawangmangu, belum ditempati. Belum ditempatinya kios-kios tersebut karena letaknya yang berada di lantai II sehingga membuat pedagang enggan membuka usahanya.

isw

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif