SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solo (Solopos.com) – Kalangan anggota DPRD Kota Solo meminta Pemerintah Kota (Pemkot) setempat mengkaji lebih jauh rencana penambahan koridor baru untuk Bus Batik Solo Trans (BST) tahun 2012 mendatang. Koridor baru tersebut diharapkan tidak sampai mematikan keberadaan armada perusahaan otobus (PO) swasta.

Seperti diberitakan, Pemkot Solo berencana menambah dua koridor baru untuk BST. Dua koridor itu meliputi Bandara Adi Soemarmo-Solo Baru dan Mojosongo-Pasar Klithikan Notoharjo Semanggi.

“Rencana itu harus dikaji lebih lanjut oleh SKPD (satuan kerja perangkat daerah-red) terkait, untuk melihat prioritas pemilihan koridor baru yang benar-benar potensial dan bisa dikover BST nantinya. Namun Pemkot juga harus memperhitungkan keberadaan PO-PO swasta yang selama ini melayani koridor yang sama. Jangan sampai PO-PO swasta itu nantinya mati dengan adanya BST,” ungkap anggota Komisi III DPRD Kota Solo, Suranto ketika ditemui wartawan, Senin (17/10/2011).

Suranto menegaskan bukan berarti DPRD menolak keberadaan BST maupun perluasan koridor tersebut. Namun pihaknya mengingatkan agar terkait pengoperasian BST baru nantinya dapat dipersiapkan dengan matang. Pasalnya sampai saat ini pun, pengoperasian armada-armada BST yang sudah ada saat ini masih perlu banyak penyempurnaan.

Hal senada dikemukakan Anggota Komisi III lainnya, Wahyuning Chomaeson. Menurut Wahyuning, Dinas Perhubungan (Dishub) harus menyurvei kondisi di lapangan untuk melihat kebutuhan masyarakat akan armada transportasi umum, khususnya di jalur atau koridor yang akan dilayani BST.

“Harus benar-benar disurvei dan diperhitungkan dulu, benarkah kebutuhan masyarakat akan BST di sana cukup tinggi. Kesiapannya juga seperti apa. Dan kalaupun jalur itu dinilai sebagai rute gemuk yang bisa dilayani BST namun tidak sampai mematikan armada transportasi umum lainnya yang sudah ada,” imbuh Wahyuning.

Sehingga dengan adanya bantuan dari pemerintah pusat ini, menurut Wahyuning dapat meningkatkan layanan terhadap masyarakat tanpa mematikan keberadaan PO-PO swasta.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya