SOLOPOS.COM - Patung tokoh proklamator berdiri di halaman depan Gedung DPRD Sragen, Selasa (22/12/2015). Patung tersebut dibangun satu paket dengan gapura Rumah Aspirasi Sragen itu. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Gedung DPRD Sragen bersolek. Nama bangunan itu kini menjadi Rumah Aspirasi.

Solopos.com, SRAGEN — Gedung DPRD Sragen berubah wajah. Kini bangunan yang berada di Jl Raya Sukowati itu bernama Rumah Aspirasi Sragen.  Gapura megah setinggi sekitar 10 meter menghiasi bangunan Rumah Aspirasi itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Patung tokoh proklamator berdiri di halaman depan Gedung DPRD Sragen, Selasa (22/12/2015). Patung tersebut dibangun satu paket dengan gapura Rumah Aspirasi Sragen itu. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Patung tokoh proklamator berdiri di halaman depan Gedung DPRD Sragen, Selasa (22/12/2015). Patung tersebut dibangun satu paket dengan gapura Rumah Aspirasi Sragen itu. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Renovasi gedung DPRD Sragen menelan anggaran Rp1,4 miliar . Di gapura sepanjang 20 meter itu tertulis nama DPRD Sragen berwarna merah dan putih. Bukan hanya itu di depan gapura sisi timur juga terdapat tulisan raksasa “Rumah Aspirasi”.

Di samping timur gapura dibuat sebuah taman dan lekuk-lekuk jalan setapak berpaving lengkap dengan bangunan mini beratap seperti gazebo. Taman kecil itu diperindah dengan tampilan pohon palm dan tanaman perdu.

Halaman rumah wakil rakyat juga lebih luas. Dua patung tokoh proklamator, Soekarno dan Moh. Hatta, menjadi penghias halaman.

Itulah tampilan depan rumah gedung tempat bekerjanya 45 legislator di Bumi Sukowati. Gapura menjadi introduction space dan taman menjadi ruang publik bagi warga Sragen karena ada fasilitas free hot spot untuk berselancar di dunia maya. Patung proklamator itu tak sebanding dengan gapura megah. Patung yang direncanakan setinggi 3,5 meter ternyata hanya setinggi 1,8 meter.

Ketua Komisi III DPRD Sragen, Sugiyarto, enggan berkomentar soal bangunan baru yang menelan anggaran Rp1.460.453.000 dari APBD 2015. Dalam plakat proyek tertera nama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen.

Tetapi Kepala DPU Sragen Zubaidi saat ditanya soal proses dan konsep pekerjaan taman itu pun tak mengetahui. “Pelaksana anggarannya bukan DPU tetapi Sekretariat DPRD,” ujarnya.

Tinggal Finishing

Sekretaris DPRD Sragen, Is Susanto Hery, pun tak mengetahui konsepnya. Dia menyampaikan pekerjaannya hampir selesai tinggal finishing.

“Anggaran Rp1,4 miliar itu bukan untuk gapura dan taman tetapi juga pembangunan pagar keliling kompleks hingga belakang. Pagar di belakang itu kan dulu ambruk. Sekarang sudah baru,” katanya saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (22/12/2015).

Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto, ternyata yang menjadi aktor intelektual di balik tampilan rumah aspirasi itu. Dia mengakui kemegahan gapura itu tidak sebanding dengan gedung DPRD Sragen. Dia menginginkan gapura itu menjadi ikon Sragen dan ikon DPRD Sragen.

“Orang tidak perlu tanya-tanya lagi di mana kantor DPRD Sragen. Banyak orang bilang kantor DPRD di sebelah barat Kodim atau di depan rumah makan. Sekarang justru rumah aspirasi menjadi ikon penanda. Orang akan bilang Kodim itu di sebelah timur gedung DPRD,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya