SOLOPOS.COM - Jembatan penghubung Desa Kliwonan dan Desa Jati di Kecamatan Masaran, Sragen, putus lantaran diterjang banjir, Sabtu (24/12/2022) (Istimewa/Suratman)

Solopos.com, SRAGEN — Jembatan menghubungkan Desa Kliwonan dengan Desa Jati di Kecamatan Masaran, Sragen yang putus diterjang banjir pada Jumat (23/12/2022) bakal dibangun. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen yang akan membangunnya meski sebenarnya jembatan itu milik desa.

Kepala DPU Sragen, Raden Suparwoto, mengungkapkan akan membantu perbaikan jembatan tersebut, namun masih dibahas. “Sementara warga masih bisa atau ada jalan lain, baik melalui Desa Pringanom, Jembatan Bejingan, atau melalui Desa Sidodadi,” ujar Woto, sapaan akrabnya, pada Rabu (28/12/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sebelumnya ia menguraikan jembatan tersebut mempunyai panjang 22 meter dan lebar 3 meter. Kemudian tinggi dua pilar jembatan dua meter dengan bentangan berjarak tiga meter.

Sementara itu, Kepala Desa Kliwonan, Aswanda, mengatakan belum menerima informasi tentang rencana perbaikan jembatan tersebut. Warga telah bekerja bakti menyingkirkan puing-puing di bawah jembatan dan yang menyangkut di jembatan.

“Belum ada petunjuk [perbaikan], insya Allah dari Pemkab akan menindaklanjuti,” harap Aswanda.

Baca Juga: Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Antardesa di Masaran Sragen Putus

Seperti diketahui, jembatan yang menghubungkan Dukuh Bayur, Desa Kliwonan dan Dukuh Gondang, Desa Jati ambrol diterjang banjir, Jumat. Akibatnya warga Bayur yang ingin ke Condong atau sebaliknya harus memutar lebih jauh sekitar 1 km.

Camat Masaran, Suratman, menerangkan jembatan yang putus itu dibangun pada 2014 di atas Sungai Grompol. Awalnya ada barongan bambu yang menyumbat lorong jembatan. Tekanan air dari hulu yang besar mengakibatkan pilar penyangga jembatan tak mampu menahan empasan arus yang tertahan barongan bambu sehingga roboh. Badan jembatan pun putus.

“Jembatan yang putus itu mengakibatkan akses dua dukuh terganggu. Akses tersebut harus memutar ke jalur alternatif yang jauhnya 0,5-1 km. Yang jelas tidak ada warga yang terisolasi. Tadi Pak Sekda, DPU [Dinas Pekerjaan Umum], dan BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] sudah survei jembatan tersebut,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (24/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya