SOLOPOS.COM - epulan asap menyelimuti areal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo. Foto diambil, Minggu (9/9/2012). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)
Kepulan asap menyelimuti areal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo. Foto diambil, Minggu (9/9/2012). (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)
SUKOHARJO--Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sukoharjo Bidang Sampah menambah personel untuk berjaga di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mojorejo, Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, setelah terjadi kebakaran di lokasi tersebut.
Penambahan personel dilakukan untuk mengantisipasi risiko kebakaran lanjutan. Kepala Bidang Sampah DPU Sukoharjo, Muhamad Gufron, mengatakan sebelum terjadi kebakaran, pihaknya hanya menyiagakan dua orang untuk berjaga. Namun selama sepekan terakhir, pihaknya menambah personel menjadi 5-6 orang untuk berjaga di TPA tersebut. Petugas disiagakan secara bergantian dari pagi hingga malam.
“Kalau malam terjadi kebakaran, bisa diantisipasi meskipun itu sifatnya masih darurat,” ujar Gufron saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (10/9/2012).
Selain menambah personel, sambungnya, DPU juga setiap hari berkoordinasi dengan pihak pemadam kebakaran Sukoharjo. Sementara pantauan Solopos.com, Senin siang, kepulan asap masih terlihat di TPA tersebut meski sudah tak tampak bara api. Menurut Gufron, pemadaman kebakaran sampah di TPA Mojorejo memang sulit untuk dilakukan.
Ia juga mencari informasi ke berbagai kabupaten dan kota yang memiliki kasus yang sama, dalam penanganan kebakaran. Namun jawaban yang dia dapatkan juga sama, yakni pemadaman api di TPA memang membutuhkan waktu. “Mungkin kalau dibantu dengan turun hujan, pemadaman akan cepat selesai. Tapi pelan-pelan kami berusaha untuk memadamkannya,” ujar Gufron.