SOLOPOS.COM - Pengendara motor mendorong motornya yang mogok saat melintas di genangan air di Viaduk Gilingan, Solo, Minggu (25/2/2024). Kota Solo kembali diguyur hujan lebat yang mengakibatkan Viaduk Gilingan tergenang air hingga selutut orang dewasa. Arus lalu lintas di kawasan Jl. Ahmad Yani bahkan sempat dialihkan untuk menghindari genangan air di viaduk Gilingan. (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO–Mesin pompa air di Viaduk Gilingan, Banjarsari dipastikan berfungsi untuk menyedot air saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi.

Mesin pompa mampu menyedot genangan air yang merendam Viaduk Gilingan pada Minggu (25/2/2024) dalam 20 menit sehingga surut dan bisa dilewati pengguna jalan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Solo, Nur Basuki, kepada Espos, Selasa (27/2/2024).

Tingginya curah hujan mengakibatkan genangan air merendam Viaduk Gilingan pada Minggu sore hari. Praktis, Jalan Ahmad Yani tepatnya di sekitar viaduk tak bisa dilewati kendaraan bermotor.

“Mesin pompa air di Viaduk Gilingan berfungsi normal. Ada empat mesin pompa air. Dua mesin pompa air milik DPUPR Solo dan dua mesin pompa air milik kontraktor pelaksana proyek penataan Viaduk Gilingan,” kata dia.

Saat genangan air merendam viaduk, mesin pompa air langsung dihidupkan untuk menyedot air. Dalam waktu kurang lebih 20 menit, genangan air mulai surut secara perlahan-lahan. Akses jalan kembali dibuka untuk para pengguna jalan. Mereka bisa melewati viaduk dengan kecepatan rendah dan berjalan perlahan-lahan.

Menurut Basuki, ketinggian air Bengawan Solo masih normal meski diguyur hujan lebat selama berjam-jam. “Untuk genangan air di Viaduk Gilingan masih normal. Mesin pompa air juga berfungsi optimal menyedot air,” ujar dia.

Petugas dari DPUPR Solo langsung berkoordinasi dengan kontraktor proyek saat genangan air mulai merendam Viaduk Gilingan. Langkah ini dilakukan agar mesin pompa bisa segera difungsikan untuk menyedot air yang merendam Viaduk Gilingan.

Ditanya soal rumah pompa yang tersebar di Kota Bengawan, Basuki mengatakan pengecekan dilakukan rutin setiap pekan. “Kami selalu melakukan pengecekan mesin pompa air setiap Jumat. Semua rumah pompa di wilayah Jebres dan Pasar Kliwon siap diopeorasiokoan saat aior sungai  meluap.  Mesin pompa bakal menyedot luapan air sungai yang merendam rumah penduduk dan jalan perkampungan,” papar dia.

Di Kota Bengawan, ada 11 rumah pompa air yang terletak di pinggir sungai. Rumah pompa itu di Pucangsawit, Kedung Kopi, Kedung Belang, dan Gandekan.  Ada pula rumah pompa di Kedunglumbu, Transito, Joyotakan Barat dan Joyotakan Timur serta Viaduk Gilingan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya