SOLOPOS.COM - Pasar Klewer Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pelebaran drainase Pasar Klewer diperkirakan membutuhkan dana senilai Rp7 miliar. Untuk itu, Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) berencana mengajukan proposal ke Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).

Pejabat Humas HPPK, Kusbani, mengatakan pihaknya saat ini masih mempersiapkan proposal pengajuan tersebut. Direncanakan, pengajuan dilakukan 2014. “Kami perkirakan minimal itu butuh Rp7 miliar. Saat ini baru proses penyusunan proposal. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akan mengajukan proposal terkait hal itu, nanti kami akan mendukung ke sana,” jelasnya saat ditemui wartawan, Jumat (8/11/2013), di Pasar Klewer.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dijelaskannya, pelebaran drainase tersebut tak hanya di kawasan Pasar Klewer. Pengajuan pelebaran juga menyasar drainase di wilayah Gajahan, Kauman, dan Keraton Solo. “Untuk drainase kan saling mendukung semua. Kalau hanya kami ajukan Klewer saja yang dilebarkan, tentu penyelesaian persoalan banjir tidak tuntas,” katanya.

Sementara itu, pendangkalan drainase di kawasan Pasar Klewer mulai dikeruk. Terkait proses pengerukan tersebut, Pejabat Humas HPPK, Kusbani, menyampaikan dari hasil pengawasan, pengerukan pertama hanya melibatkan tujuh pekerja. “Minimal butuh 20 orang untuk pengerukan ini. Sehingga bisa selesai dalam 15 hari kerja. Soal kekurangan jumlah pekerja ini sudah kami komunikasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU),” jelas dia.

Koordinator Keamanan HPPK, Tri Suwarni, menyampaikan pengerukan khususnya di depan Pasar Klewer dimulai Kamis (7/11/2013) malam. Pihaknya menegaskan bakal mengawasi proses pengerukan drainase tersebut.

“Kami mengapresiasi jika drainase di Klewer mulai dikeruk. Tetapi, kami sebagai pedagang tetap akan mengawasi pelaksanaan proyek. Kalau tidak diawasi kami khawatir pengerjaan acak-acakan,” ungkap dia.

Tri menjelaskan pengerukan dilakukan manual dan dilaksanakan saat malam hari agar tak mengganggu aktivitas pasar. “Saat siang di atas drainase itu digunakan untuk berjualan pedagang kaki lima (PKL),” urainya.

Disampaikannya, pengerukan mendesak dilakukan terlebih saat ini sudah memasuki musim hujan. Pasalnya, pasar tersebut kerap banjir Tri mengatakan pendangkalan drainase di kawasan Pasar Klewer nyaris memenuhi saluran. Hal ini lantaran tumpukan sampah yang sudah mengendap sejak 1987 silam.

Sementara itu, Kabid Drainase DPU Solo, Budi Santoso, membenarkan drainase di Klewer dikeruk. “Sudah dimulai. Sebenarnya sejak pertengahan Oktober-pertengahan Desember. Ya di kawasan Klewer itu. ini belum sampai pada pelebaran. Sifatnya pemeliharaan saja,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya