SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (Dok. SOLOPOS), BAK AIR KOSONG--Wasimin, warga Dukuh Brungkah, Desa Pakisan, Kecamatan Cawas, Klaten, Rabu (8/6), melihat bak air yang sudah kosong sejak tiga hari sebelumnya. Warga Brungkah membutuhkan bantuan air bersih untuk keperluan minum dan memasak karena air sumur tercemar bakteri E.coli penyebab muntah dan berak atau muntaber. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Klaten (Solopos.com)–Warga Dukuh Brungkah, Desa Pakisan, Kecamatan Cawas Klaten terpaksa membeli air dalam kemasan menyusul mandeknya dropping air oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Dusun III Brungkah, Suryono kepada Espos, Sabtu (27/8/2011), mengatakan dropping air bersih dari Bagian Kesra berhenti untuk sementara pada H-3 hingga H+1 Lebaran.

Kebijakan itu ditempuh lantaran para petugas pemasok air bersih sedang libur. Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak, warga terpaksa membeli air dalam galon.

Warga di tiga RT di Dukuh Brungkah tak berani menggunakan air sumur mereka untuk kebutuhan minum dan memasak lantaran terbukti menganduk bakteri coliform yang bisa mengakibatkan penyakit diare dan muntaber.

Sebagian warga berspekulasi dengan mencoba memanfaatkan sumur milik warga lain yang tidak terkena wabah muntaber atau diare.

“Saya sendiri sudah membeli air empat galon kemarin dan hari ini persediaannya sudah mau habis. Untuk kebutuhan mandi dan mencuci, warga masih berani menggunakan air sumur mereka. Namun jika harus mengonsumsi, warga masih trauma,” tukas Suryono.

(mkd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya