Soloraya
Sabtu, 28 Agustus 2021 - 17:07 WIB

Dua Bocah Karangtengah Sragen Meninggal Dunia Tenggelam di Sungai Mungkung

Muh Khodiq Duhri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hanyut dan tenggelam (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN—Dua bocah SD yang masih bersaudara asal Kampung Ngonce, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen ditemukan meninggal dunia. Mereka tenggelam di Sungai Mungkung, Sabtu (28/8/2021) siang.

Peristiwa tragis itu bermula ketika empat anak tengah mencari ikan dengan cara pladu di Sungai Mungkung sekitar pukul 13.00 WIB. Saat menceburkan diri ke sungai, dua bocah yang bernama Muhammad Fauzan, 11, dan Putra, 13, ternyata tidak bisa berenang. Nahas, dua bocah itu akhirnya tenggelam di Sungai Mungkung yang masuk Kampung Patihan.

Advertisement

Menyadari dua temannya tenggelam, dua bocah lainnya kemudian memberi tahu warga sekitar. Warga yang mendengar cerita dua bocah itu langsung bergegas ke sungai untuk mencari dua saudara sepupu itu. Upaya warga akhirnya membuahkan hasil. Warga berhasil menemukan dan langsung melarikan dua bocah itu ke klinik kesehatan terdekat. Kendati begitu, nyawa keduanya tak bisa diselamatkan.

Baca Juga: Bocah 6 Tahun Meninggal Tenggelam di Embung Toklaos Sragen

Murni Tenggelam

Jajaran Polsek Kota Sragen yang mendapat laporan itu langsung menuju rumah duka bersama petugas medis dari puskesmas setempat. Hasil pemeriksaan di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Polisi menyimpulkan penyebab kematian dua korban murni karena tenggelam.

Advertisement

“Kedua korban merupakan kakak adik sepupu. Yang satu orang tuanya merantau di Jakarta dan di sini ikut simbahnya. Kebetulan rumah simbahnya bersebelahan dengan rumah sepupunya,” ujar Kapolsek Kota Sragen, AKP Mashadi, kepada Solopos.com.

Harto, 40, warga setempat mengatakan ada belasan warga yang mencari dua bocah tenggelam itu dengan menyelami sungai. Saat itu, arus anak Bengawan Solo itu tidak terlalu kuat karena musim kemarau. Dengan begitu, tubuh kedua bocah tidak jauh terbawa oleh arus sungai.

Baca Juga: Weleh-Weleh! Pos Kampling hingga Terminal Pilangsrai Sragen Jadi Tempat Judi

Advertisement

“Ini buat pembelajaran untuk para orang tua. Anak seusia mereka itu rasa keingintahuan besar. Rasa penasaran besar. Mereka harus tetap dalam pengawasan orang tua. Jadi, jangan biarkan mereka bermain di sekitar sungai,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif