SOLOPOS.COM - Salah satu dari dua ekor sapi milik peternak asal Pandeyan, Tasikmadu, Karanganyar, yang dibeli Presiden Jokowi untuk hewan kurban. (Istimewa/Suparno)

Solopos.com, KARANGANYAR-Presiden Joko Widodo (Jokowi) memborong dua ekor sapi milik peternak asal Dusun Cabeyan, Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Suparno, untuk hewan kurban Hari Raya Iduladha pada Senin (17/6/2024).

Pembelian sapi milik Suparno ini merupakan kali kedua terpilih sebagai hewan yang akan dikurbankan Presiden Jokowi. Sesuai rencana, dua ekor sapi tersebut akan diserahkan ke Pondok Pesantren Raudhatul Maarif Boyolali dan Masjid Al Ikhsan Mojosongo, Kota Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Suparno mengatakan dua sapi yang dibeli Presiden Jokowi untuk hewan kurban merupakan jenis Simental dengan masing-masing berat saat ini 835 kilogram (kg) dan 817 kg. Dua sapi ini dia namanya Semar dan Abimanyu.

“Alhamdulillah sudah diperiksa sama tim kesehatan hewan dari kepresidenan dan Provinsi Jawa Tengah. Dua ekor sapi untuk hewan kurban Presiden Jokowi dalam kondisi sehat,” kata Suparno kepada Solopos.com pada Jumat (14/6/2024).

Untuk menjaga sapi hewan kurban Presiden Jokowi tetap dalam kondisi sehat, dia  memberikan asupan vitamin. Selain itu dia juga melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari guna mengantisipasi virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Saat ini pun kondisi kandang dilalukan sterilisasi dengan membatasi keluar masuk orang ke kandang tersebut.

Rencananya dua ekor sapi asal Karanganyar itu akan dikirim ke tempat sesuai pemesanan Presiden Jokowi dikirimkan untuk hewan kurban pada Minggu (16/6/2024) pagi.

“Sapi untuk hewan kurban Pak Presiden dibeli dengan harga Rp66,8 juta dan Rp65,036 juta,” katanya.

Peternak asal Pandeyan Karanganyar itu mengaku tidak menyangka sapi ternaknya kembali dipilih kembali sebagai hewan kurban Presiden Jokowi. Di tahun lalu, seekor sapi ternaknya dibeli Presiden Joko Widodo untuk kurban pada Iduladha 2023. Suparno mengatakan untuk menjadi hewan kurban Presiden Jokowi harus memenuhi syarat baik kesehatan maupun berat sapinya.

Dari pengalaman dua tahun ini, dia mengatakan pihak Kepresidenan memberikan syarat berat untuk sapi kurban Presiden Jokowi minimal 600 kg. Kemudian dari hasil pengecekan kesehatan, sapi untuk hewan kurban Presiden harus bebas dari penyakit cacing hati dan tentunya dalam kondisi sehat. Suparno mengaku sangat menjaga kesehatan dan berat sapi ternaknya.

“Untuk menjaga sapi tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit maupun virus, saya memberikan suntikan vitamin. Begitu pula untuk makanan sapi, saya mengolah sendiri bahan pangan ternaknya dari jagung, kulit kacang, konsentrat, polar dan lainnya,” katanya.

Dia juga sangat menjaga kebersihan kandang agar kesehatan sapi ternaknya terjaga hingga Iduladha nanti. Pihaknya juga selalu rutin melakukan cek laboratorium untuk sapi ternaknya. Bagi peternak, dia mengatakan sangat mewaspadai beragam penyakit yang bisa menjangkit hewan ternak sapi. Beberapa penyakit itu seperti penyakit mulut dan kuku (PMK), virus Lumpy Skin Disease (LSD) dan kini mulai diwaspadai munculnya luka pada bagian tubuh sapi. Penyakit yang diduga muncul karena virus tersebut saat ini tengah menghantui para peternak sapi.

“Kita tetap waspada dengan penyakit atau virus ke sapi. Salah satunya dengan menjaga kebersihan kandang dan memberikan vitamin ke sapi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya