SOLOPOS.COM - Kondisi lokasi kecelakaan maut karambol dengan korban meninggal dunia sebanyak enam orang di Tol Boyolali KM 487.600 A pada Jumat (14/4/2023). (Solopos/Nimatul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALIKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun tangan menginvestasi kejadian kecelakaan lalu lintas di Tol Boyolali KM 487+600 A lajur Semarang-Solo yang mengakibatkan delapan orang meninggal dunia. Investigasi direncanakan selama dua hari, Senin-Selasa (17-18/4/2023).

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali, M. Arief Wardianta, membenarkan hal tersebut. Ia juga menyampaikan Dishub Boyolali turut mendampingi KNKT.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Ke tempat barang buktinya itu [di Satlantas], ngecek kendaraannya, semuanya yang terlibat dengan kecelakaan,” kata dia kepada wartawan di Ngemplak, Boyolali, Senin (17/4/2023).

Ia menceritakan, pada hari pertama, KNKT telah melaksanakan investigasi di Satlantas Polres Boyolali mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Investigasi akan dilanjut pada Selasa ini demi mengungkap kebenaran.

Kadishub Arief mengungkapkan awalnya KNKT dijadwalkan datang untuk menginvestigasi pada Selasa. Lantaran dirasa urgen, KNKT turun lebih cepat.

“Semakin cepat semakin baik. Biar tahu hasilnya. Itu kan tidak mencari siapa yang salah dan benar, tapi mencari kebenaran,” jelasnya.

Arief menjelaskan KNKT turun gunung untuk menginvestigasi kasus laka karambol maut di Tol Boyolali KM 487 karena kasus tersebut mengakibatkan korban jiwa yang banyak, yaitu delapan orang. Selain itu, laka Tol Boyolali KM 487 menjadi kejadian menonjol dan menjadi perhatian publik.

Sebelumnya diberitakan, laka karambol di Tol Boyolali KM 487+600 A Boyolali melibatkan delapan kendaraan. Laka maut tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIb.  Kejadian tersebut juga mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, tiga orang luka berat, dan sepuluh luka ringan.

Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Herdi Pratama, mengungkapkan kronologi berawal sekitar pukul 04.00 WIB tersebut.

Ia menduga pertama sopir truk trailer pengangkut besi mengantuk. Dugaan kedua rem blong, dan ketiga diduga truk besi pengangkut besi bermuatan overload sehingga membuat fungsi pengereman tidak bisa maksimal.

“Setelah itu, truk trailer menabrak mobil elf yang berjalan di depannya dan menabrak mobil-mobil yang ada di bahu jalan yang sedang parkir,” kata dia.

Herdi menjelaskan ada enam kendaraan yang terparkir di pinggir jalan. Ia mengungkapkan kecelakaan tersebut melibatkan satu kendaraan kecil yaitu elf dan tujuh kendaraan besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya