Soloraya
Minggu, 8 April 2018 - 04:00 WIB

Dua Pasar Tradisional Sragen Dilengkapi Ruang Menyusui

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN-</strong>Pasar Kebonromo, Ngrampal, dan Pasar Sumberlawang, Sragen, yang diresmikan penggunaannya oleh Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Jumat (6/4/2018), dirintis menjadi pasar berstandar nasional. Selain menyediakan fasilitas standar, pasar tersebut menyediakan ruang khusus untuk menyusui.</p><p>"Di Pasar Sumberlawang fasilitas ruang untuk menyusui kami sediakan di lantai II. Fasilitas ini rata-rata belum ada di pasar tradisional. Kami sediakan fasilitas itu dengan harapan pasar menjadi berstandar nasional," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen, Untung Sugihartono.</p><p>Untung menjelaskan proses pembenahan fisik Pasar Sumberlawang belum tuntas. Dalam waktu dekat masih ada beberapa agenda pembenahan fisik pasar yang akan dilakukan, seperti di halaman pasar, dan lantai II pasar.Tahun lalu Pemkab Sragen mengalokasikan anggaran Rp14,3 miliar untuk merevitalisasi Pasar Sumberlawang. Anggaran murni dari APBD Sragen itu digunakan untuk membangun fisik pasar seluas 6.810 meter persegi.</p><p>"Pasar Sumberlawang menampung 826 pedagang. Mari kita jaga pasar agar bersih, aman, dan nyaman, sehingga ramai pembeli. Pasar tradisional sangat penting dalam menunjang distribusi barang dan jasa," imbuh Untung.</p><p>Dia menerangkan fasilitas ruang menyusui juga disediakan di Pasar Kebonromo, Ngrampal, yang direvitalisasi tahun 2017 menggunakan dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat dan dana pendampingan Rp2,024 miliar.<br />Pasar Kebonromo dengan luas bangunan 1.555 meter persegi kini dihuni sebanyak 155 pedagang yang terdiri 24 pedagang kios, dan 131 pedagang los.</p><p>"Kami juga sediakan fasilitas ruang menyusui di sana," kata dia.</p><p>Untung menyatakan nantinya pasar-pasar tradisional yang direvitalisasi akan disediakan fasilitas ruang untuk menyusui. Selain itu akan dibuat fasilitas-fasilitas penunjang lain seperti fasilitas kesehatan dan tempat sampah.Ditanya jumlah pasar tradisional di Sragen, Untung menyatakan ada 47 unit dengan berbagai kelas. Dari keseluruhan pasar baru sebagian kecil pasar yang sudah tersentuh program revitalisasi beberapa tahun terakhir.</p><p>"Tahun ini ada empat hingga lima pasar yang akan kami revitalisasi, yaitu Pasar Ngarum, Pasar Kadipiro, Pasar Pucuk, Pasar Sambi, dan Pasar Blimbing. Semoga berjalan lancar dan rampung sesuai jadwal," harap dia.</p><p>Disinggung penurunan omzet pedagang Pasar Sumberlawang beberapa pekan terakhir sejak menempati bangunan baru, Untung menilai karena butuhnya waktu penyesuaian.</p><p>"Kan itu butuh waktu," urai dia.</p><p>Terpisah, Ketua Forum Masyarakat Sragen (Formas), Andang Basuki, Jumat, meminta Pemkab tak hanya terpaku kepada pembenahan fisik pasar. Dibutuhkan keberpihakan Pemkab untuk mendorong kemajuan pasar tradisional.</p><p>"Salah satunya ya membatasi dan mengatur lahirnya pasar-pasar modern. Selain itu pasar tradisional butuh promosi dan penguatan melalui gerakan belanja ke pasar tradisional secara berkelanjutan," pesan dia.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif