SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winong di Kecamatan Boyolali Kota diprediksi akan penuh dalam kurun waktu dua tahun mendatang.

Hal itu dikarenakan volume sampah rumah tangga mencapai 60 ton/hari. Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum Perhubungan Pertambangan dan Kebersihan (DPUPPK) Boyolali Wuryan Suhendro mengatakan Pemkab akan segera mencari solusi untuk mengantisipasi sedini mungkin volume sampah di TPA dalam dua tahun mendatang akan penuh. “Kemungkinan akan melibatkan investor untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik,” ujarnya kepada wartawan di Boyolali, Jumat (17/9).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Wuryan mengatakan saat ini luas lahan di TPA Winong mencapai empat hektare (Ha). Kondisi ini tidak akan memadai untuk proses pengolahan sampah. Sehingga perlu dilakukan perluasan lahan TPA untuk meningkatka volume dan kapasitas penimbunan sampah di Boyolali.

Namun, imbuh Wuryan, perluasan lahan itu masih harus banyak pertimbangan, karena terkait masalah alokasi dana perlusan dengan kapasitas yang memadai. “Dengan melibatkan investor sangat perlu dilakukan untuk mengolah sampah menjadi pupuk organik,” papar dia.

Wuryan mengatakan beberapa waktu lalu sudah ada tiga investor yang tertarik dan telah mengajukan proposal pengolahan sampah di TPA Winong untuk pupuk organik. Namun, saat ini belum ada realisasi, sehingga perlu ada pendekatan mendalam agar realisasi pengolahan sampah bisa terwujud.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya