DUGAAN FLU BURUNG: Warga Tak Ingin Merugi, Jual Ayam yang Masih Hidup

ilustrasi (Espos/Hanifah Kusumastuti/dok)

WONOGIRI--Dugaan penyakit flu burung muncul di Desa Purwoharjo, Kecamatan Karangtengah, beberapa hari lalu. Sekitar 40 ekor ayam kampung milik warga di wilayah itu mati mendadak pada Sabtu (2/6/2012). Akibatnya, warga menduga ayam miliknya terkena virus flu burung.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Jika ada kejadian semacam itu, warga sudah tanggap. Ada yang langsung membakar atau mengubur ayam mati tersebut. Sedangkan ayam yang masih sehat dipisahkan,” kata Kaur Keuangan dan Umum Desa Purwoharjo, Wahyu Wijayarto, Senin (4/6/2012).

Di sisi lain, warga pun tidak ingin merugi jika ayam milik mereka yang sehat ikut mati mendadak, sehingga banyak yang menjual ayamnya ke Pasar Gading, Senin. Saat itu kebetulan Wage yang merupakan hari pasaran di wilayah tersebut. Menurutnya, Mantri Desa juga telah meminta warga untuk menyemprot kandang ayam dengan air sabun atau detergen untuk penanganan awal.

“Warga banyak yang menjual ayamnya yang masih hidup ke pasar. Sedangkan kandang sudah disemprot dengan air sabun. Tapi, hingga saat ini belum bisa dipastikan matinya ayam tersebut karena flu burung atau tidak,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri, Rully Pramono Retno, melalui Plt Kabid Kesehatan Hewan, Gatot Siswoyo, mengatakan perwakilan dari dinas yang bertugas di kecamatan tengah mengecek ke lokasi.

“Pengecekan laboratorium untuk penyakit itu memerlukan bangkai ayam yang mati mendadak untuk sampel. Sehingga kami tengah mencari jika ada ayam yang mati lagi. Kemungkinan hasilnya besok (hari ini-red) karena lokasinya memang jauh,” ujarnya saat ditemui wartawan di DRPD Wonogiri, Senin.