SOLOPOS.COM - Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho mengupayakan mediasi atas kasus dugaan KDRT yang dilakukan dosen FKIP UNS Solo. (istimewa)

Solopos, SOLO—Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jamal Wiwoho, mengatakan akan mengupayakan mediasi terkait dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Dosen FKIP UNS berinisial BW.

Jamal membenarkan BW merupakan dosen UNS Solo. Dia mengatakan sebelumnya sudah ada rencana untuk dipanggil dan dilakukan pembinaan di FKIP.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Secara umum kalau dosen yang bermasalah, kami melakukan upaya perdamaian atau mediasi dengan mengundang satu dulu, misal dari istrinya kemudian suaminya. Setelah itu kalau memungkinkan dipertemukan agar bisa rujuk kembali,” kata dia kepada wartawan ketika ditemui di Gedung Rektorat UNS Solo, Kamis (23/5/2023).

Sebelumnya, sebuah utas Twitter dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh Dosen FKIP UNS Solo berinisial BW viral. Unggahan utas itu dibuat oleh akun @wonderdyn.

Pantauan Solopos.com, Rabu (24/5/2023) malam utas tersebut masih ada. Namun pada Kamis (25/5/2023) pagi utas yang sudah terlanjur viral kemudian dihapus oleh akun Twitter @wonderdyn.

Solopos.com berusaha mengklarifikasi kronologi tersebut. Namun hingga berita ini ditulis, pemilik akun twitter belum merespon. Pada utas itu, disebut sempat terjadi KDRT di lingkungan kampus UNS Kleco. 

Sementara itu Wakil Dekan II FKIP UNS Solo, Dewi Kusuma Wardani, mengatakan BW memang salah satu dosen UNS. Sejauh ini pihaknya masih mendalami

“Pagi ini kami masih melakukan klarifikasi ke para pihak yaitu yang bersangkutan (BW), kaprodi, rekan sejawat dan para saksi,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Kamis.

Sejauh ini, dia mengatakan belum ada laporan terkait KDRT ataupun kekerasan fisik. 

“Informasi dari BW dan para saksi tidak menyaksikan KDRT [kekerasan fisik]  di kampus,” lanjut dia.

Namun dia membenarkan sempat ada perseteruan antara BW dan istri. “Terjadi pembicaraan yang memanas antara BW dan istrinya kemudian keduanya meninggalkan kampus,” kata 

Dewi menambahkan yang memposting utas tersebut bukan anaknya. “Yang posting menantunya, bukan sebagai mahasiswa UNS,” kata dia.

Sementara itu, Kapolresta Solo, Kombes Iwan Saktiadi memberikan keterangan soal kasus KDRT yang viral di Twitter sudah dicabut sejak 6 Mei 2023.

“Itu memang permasalahan lama baru muncul sekarang saja, kasusnya sudah lama sebelum lebaran,” ucap dia saat dihubungi pada Kamis.

Iwan menyampaikan, aduan pelapor sudah masuk sudah beberapa waktu lalu dan sudah dicabut. Namun kembali muncul ke permukaan setelah viral di Twitter baru baru ini. 

Menurut Iwan, delik aduan tersebut sudah dicabut oleh pelapor atau istrinya pada tanggal itu.

“Anaknya yang laporan, tapi begitu tahu duduk permasalahannya, akhirnya anaknya minta maaf, itu keinginannya istrinya sendiri yang mencabut laporan,” kata dia.

Karena jenis laporannya adalah delik aduan, maka proses hukumnya akan berhenti saat laporannya dicabut. Mengenai pertimbangan dicabut, hal itu dikembalikan kepada sang pelapor delik aduan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya