Soloraya
Senin, 11 Maret 2024 - 14:46 WIB

Dugaan Keracunan di Bendosari, DKK Sukoharjo Ambil Sampel Nasi, Ayam, & Lalapan

R Bony Eko Wicaksono  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi keracunan. (Dok Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO–Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo telah mengambil sampel makanan yang dihidangkan saat acara syukuran rumah baru di Dusun Nanggulan, Desa Gentan, Kecamatan Bendosari.

Sampel makanan yang diambil berupa nasi, ayam bakar, dan lalapan yang dibawa pulang oleh warga yang menghadiri acara syukuran tersebut.

Advertisement

Tim dari DKK Sukoharjo langsung menindaklanjuti kasus dugaan keracunan massal yang dialami warga Dusun Nanggulan, Desa Gentan, Kecamatan Bendosari.

Warga yang menyantap makanan yang disajikan saat acara syukuran rumah baru merasal mual, pusing, lemas dan diare. Sebagian warga yang diduga keracunan makanan dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dari tim medis.

Mereka dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Sukoharjo dan Solo.

Advertisement

Sementara sebagian warga lainnya menjalani rawat jalan dengan pengawasan dari petugas kesehatan. “Berdasarkan keterangan dari warga, makanan yang disajikan yakni snack berupa rol pisang, kacang oven, dan tahu bakso. Serta nasi kotak berisi nasi, ayam bakar, dan lalapan. Warga hanya menyantap snack saat acara syukuran. Sementara nasi kotak dibawa pulang ke rumah,” kata Kepala DKK Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu, Senin (11/3/2024).

Nasi kotak berisi nasi dan ayam bakar juga dibagikan ke tetangga rumah. Jumlah nasi kotak yang dibagikan ke tetangga rumah sebanyak 44 paket. Nasi kotak itu dipesan dari salah satu rumah makan di wilayah Bekonang, Kecamatan Mojolaban.

Tim dari DKK Sukoharjo telah mengambil sampel makanan berupa nasi, ayam bakar, dan lalapan. “Tim medis bakal melakukan penyelidikan epidemiologi dan inspeksi pembuatan makanan dan kesehatan lingkungan di rumah makan yang membuat nasi kotak. Sekaligus mengedukasi soal keamanan makanan,” ujar dia.

Advertisement

Sementara itu, Camat Bendosari, Firmansyah Maymora, mengatakan pemantauan terus dilakukan dengan berkoordinasi dengan perangkat Desa Gentan.

Petugas kesehatan stand by jika ada warga lain yang mengeluhkan gejala-gejala keracunan makanan. Mereka segera merespons jika ada warga yang mengalami pusing, mual, dan diare.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif