Soloraya
Jumat, 8 Maret 2013 - 06:43 WIB

DUGAAN KORUPSI KEMENAG: Kejari Selidiki Dugaan Penyunatan Bantuan Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (jagoanberita.com)

Ilustrasi (jagoanberita.com)

KLATEN — Kejaksaan Negeri (Kejari) Klaten mulai turun tangan untuk menelusuri dugaan praktik penyunatan bantuan sarana dan prasarana (sarpras) yang diberikan kepada 26 madrasah ibtidaiah (MI) dan enam madrasah tsanawiah (MTs) di Klaten.
Advertisement

Kepala Seksi Inteligen (Kasi Intel), Surono, mewakili Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari), Yulianita, mengatakan pihaknya baru memasuki tahap klarifikasi untuk mengusut kasus dugaan penyutaan bantuan sarpras tersebut. “Kami tidak memanggil. Kami cuma mengklarifikasi ke Kemenag. Kami perlu tahu bagaimana prosedur bantuan itu disalurkan kepada MI dan MTs,” ujar Surono saat dihubungi Solopos.com.

Surono mengaku belum mengetahui seluk beluk bantuan sarpras yang diberikan kepada 26 MI dan enam MTs tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya ingin mempelajari terlebih dahulu petunjuk teknis (juknis) pencairan bantuan sarpras tersebut. Pihaknya juga masih mengkaji regulasi atau aturan-aturan dalam penyaluran bantuan itu. “Dari Kemenag, kami mendapatkan data tentang prosedur pengajuan bantuan, pencairan bantuan hingga laporan pertanggungjawaban,” Surono.

Surono tidak ingin gegabah dalam mengambil kesimpulan apakah Kemenag terlibat atau tidak dalam kasus dugaan penyunatan bantuan sarpras tersebut. Pihaknya masih ingin mengklarifikasi kepada masing-masing kepala madrasah untuk mendapatkan informasi yang mendekati kebenaran. “Setelah Kemenag, kepala madrasah pasti akan kita klarifikasi,” tukasnya.

Advertisement

Surono mengakui untuk mengungkap kasus dugaan penyunatan bantuan kepada madrasah itu tidak semudah membalik telapak tangan. Menurutnya, masing-masing kepala madrasah kemungkinan tidak kooperatif untuk mengungkapkan realita yang sebenarnya. “Kalau kepala madrasah itu mau membuka mulut tentu persoalan ini akan mudah dipecahkan. Namun apakah mau kepala madrasah buka mulut sementara dia sendiri kemungkinan terlibat di dalamnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif