SOLOPOS.COM - Dekan Fakultas MIPA UNS Solo, Harjana (kedua dari kanan) saat memberikan keterangan pers atas dugaan penganiayaan yang dilakukan sopir dekanat terhadap mahasiswa FMIPA UNS yang terjadi di lingkungan gedung A Fakultas MIPA, Kamis (24/8/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — Dekan FMIPA UNS Solo, Harjana menegaskan dugaan penganiayaan terhadap Ketua BEM UNS Solo, Khoirul Umam tidak dipicu lantaran adanya selebaran kertas provokatif di hari terakhir pelaksanaan PKKMB UNS Solo, Rabu (23/8/2023).

Selebaran itu bertuliskan 8 Menu Spesial Rektorat. Dalam selebaran tersebut juga menyinggung dugaan korupsi di UNS dan isu lain. Harjana menyebut lantaran aksi itu Khoirul Umma dipanggil pihak rektorat.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Memang saya dengan Wakil Dekan I [FMIPA] mengantarkan, [karena] ada masalah berkaitan dengan selebaran,” kata dia dalam jumpa pers di FMIPA UNS Solo, Kamis (24/8/2023).

Namun Harjana membantah penganiayaan yang dilakukan oleh sopir dekanat FMIPA UNS Solo, Yudo Prihandono berkaitan dengan selebaran tersebut. Dia menyebut kejadian dugaan kekerasan di lingkungan FMIPA UNS itu murni masalah dendam pribadi.

“Jadi masalah kekerasan tidak ada kaitannya dengan pemanggilan [pihak rektorat]. Itu karena masalah pribadi,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkna informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (24/8/2023), sebelum kejadian, ada kegiatan orientasi pengenalan kampus bagi mahasiswa baru di FMIPA UNS. Umam lantas dipanggil oleh pihak rektorat yang hendak mengklarifikasi soal isu kemahasiswaan di lingkungan kampus.

Selepas klarifikasi, Umam naik mobil bersama pelapor, dekan, dan wakil dekan FMIPA UNS dari kantor rektorat menuju kantor dekan FMIPA UNS. Umam duduk di samping Yudo yang menyetir mobil. Sementara dekan dan wakil dekan duduk di kursi penumpang bagian belakang.

Saat di dalam mobil, Umam dicecar beragam pertanyaan soal propaganda yang dilakukan di area kampus. Sejurus kemudian, Yudo menempeleng pipi Umam di dalam mobil.

“Saat itu, ada dekan dan wakil dekan juga di dalam mobil. Mereka melerai agar tidak memakai cara kekerasan dan fisik,” ujar Umam di Mapolresta Solo, Kamis.

Setiba di kantor dekan, Umam yang tengah berjalan di area kampus dihampiri oleh Yudo. Dia langsung dipukul menggunakan tangan kosong di bagian dahi Umam. Selanjutnya, Umam lantas berlari ke taman di sekitar masjid. Di lokasi itu, Yudo kembali memukul dan menjambak rambut Umam.

“Saya dipukul sekitar lima kali. Di kepala, paha, dan kaki. Pak Yudo juga mengancam akan membunuh saya. Ada rekamannya,” ujar dia.

Khoirul Umam sudah melaporkan sopir dekanat yakni Yudo Prihandono atas dugaan penganiayaan dan ancaman pembunuhan ke Polresta Solo. Aksi penganiayaan dilakukan terlapor di area kampus pada Rabu (23/8/2023) petang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya