Soloraya
Sabtu, 12 September 2020 - 05:00 WIB

Duh, 12 Desa di Klaten Alami Krisis Air Bersih

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi krisis air bersih akibat kekeringan. (Antara-Andi Firdaus)

Solopos.com, KLATEN – Sebanyak 12 desa di lima kecamatan di Kabupaten Klaten mengalami krisis air bersih hingga memasuki pertengahan September. BPBD Klaten setidaknya sudah menyalurkan bantuan dropping air bersih sebanyak 359 tangki.

Belasan desa yang mengalami krisis air bersih itu yakni Kendalsari, Sidorejo, Tlogowatu, Tegalmulyo, serta Tangkil di Kecamatan Kemalang. Desa Bandungan dan Temuireng di Kecamatan Jatinom. Desa Kanoman di Kecamatan Karangnongko. Desa Gaden di Kecamatan Trucuk Desa Jambakan, Wiro, serta Jarum di Kecamatan Bayat.

Advertisement

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianta, mengatakan 359 tangki air bersih yang disalurkan BPBD ke 12 desa itu merupakan jumlah total sejak dropping air bersih tahun ini digulirkan mulai 8 Juli lalu hingga Jumat (11/9/2020).

Viral Tukang Minyak Mirip Dirinya, Boy William Pengin Ketemu

Advertisement

Viral Tukang Minyak Mirip Dirinya, Boy William Pengin Ketemu

Penyaluran bantuan air bersih tetap bergulir hingga beberapa bulan mendatang. Haris mengatakan puncak kemarau tahun ini sebenarnya diprediksi terjadi pada Agustus-September.

“Namun, kalau melihat kondisi kemarau tahun ini berbeda jika dibandingkan kemarau tahun lalu. Kemarau tahun ini kerap disebut dengan istilah kemarau basah. Sehingga memang secara riil sampai saat ini ya baru 12 desa itu yang mengajukan dikirimi bantuan air bersih,” kata Haris kepada Solopos.com, Jumat.

Advertisement

Truk tangki BPBD saban hari beroperasi menyalurkan air bersih ke desa-desa yang sudah mengajukan permintaan. Dalam sehari, BPBD menyalurkan kisaran delapan hingga 12 tangki air bersih dengan jumlah truk yang beroperasi saban hari sebanyak empat unit.

Anggaran

Disinggung anggaran yang disediakan di APBD Klaten untuk menyalurkan bantuan air bersih memasuki kemarau tahun ini, Haris menjelaskan sekitar Rp242,9 juta yang diperkirakan cukup untuk menyediakan air bersih sebanyak 1.000 tangki.

BPBD optimistis anggaran tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran air bersih hingga masa siaga darurat bencana kekeringan tahun ini berakhir pada 30 November mendatang. “Untuk saat ini artinya yang sudah tersalurkan sebanyak 35,9 persen dari total persediaan. Kami perkirakan anggaran yang disediakan masih mencukupi,” tutur dia.

Advertisement

Pendaftaran Paslon Buka Lagi, KPU Sragen Tunggu Sampai Minggu

Haris menjelaskan dunia usaha tetap bisa berkontribusi menyalurkan bantuan air bersih guna meringankan beban warga yang kesulitan mendapatkan air bersih.

“Seandainya ada dunia usaha yang minta dibantu atau difasilitasi BPBD ketika akan menyalurkan bantuan ke daerah krisis air berish, kami persilakan dan bisa dibantu dari tim dropping BPBD pada Sabtu atau Minggu,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif