Soloraya
Selasa, 26 Oktober 2021 - 18:04 WIB

Duh! 2 Desa di Sukoharjo Masih Krisis Air Bersih Meski Sudah Hujan

Candra Mantovani  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air bersih. (Reuters)

Solopos.com, SUKOHARJO — Dua desa di Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, masih dalam kondisi kekeringan dan krisis air bersih meskipun sudah memasuki musim penghujan. Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo sudah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 303 tangki.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan saat ini desa yang masih krisis air yakni Desa Karangmojo dan Desa Tawang, Kecamatan Weru. Akibat kekeringan, krisis air masih dirasakan sekitar 150 jiwa yang berada di tiga rukun tetangga (RT).

Advertisement

“Kami masih droping air bersih untuk membantu masyarakat di sana. Di Karangmojo ada satu RT yang terdampak, sedangkan di Tawang ada dua RT yang terdampak. Mereka masih membutuhkan bantuan air bersih meskipun saat ini sudah memasuki musim hujan,” jelasnya kepada Solopos.com, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga: 18.000-An Peserta PBI JKN-KIS di Sukoharjo Dinonaktifkan Kemensos

Sri Maryanto menambahkan kekeringan dan krisis air bersih di kedua desa Weru, Sukoharjo, tersebut lantaran faktor geografis yang berada di perbukitan dan minimnya pohon yang mampu menampung air. Hal ini menyebabkan air tanah di wilayah tersebut menjadi berkurang.

Advertisement

Menurutnya fenomena tersebut sudah terjadi cukup lama. “Di sana itu sebenarnya sudah sudah banyak pamsimas. Tapi karena faktor geografis dan didominasi pohon jati jadi tidak ada yang menampung air,” imbuhnya.

Masyarakat Diimbau Menanam Pohon

Pada sisi lain, cadangan air di dua desa itu juga sedikit sehingga akhirnya tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di sana. “Fenomena itu sudah lama sekali terjadi, bahkan sebelum saya di BPBD pada 2018,” imbuh Sri Maryanto.

Baca Juga: Pilkades Antarwaktu Gedangan Sukoharjo Masuki Masa Pendaftaran Calon

Advertisement

Maryanto mengatakan saat ini BPBD Sukoharjo masih terus mengakomodasi permohonan bantuan air yang dibutuhkan masyarakat di sana yang mengalami krisis air bersih. Hingga pekan lalu, total 303 tangki air sudah disalurkan untuk mengakomodasi kebutuhan air bersih masyarakat di kawasan kekeringan.

“Saat ini kami hanya mengimbau masyarakat untuk lebih banyak menanam pohon dengan akar yang bisa menyimpan air. Selain itu, kami juga meminta masyarakat untuk membuat biopori untuk menampung air hujan. Ini untuk rencana jangka panjang. Tapi kalau untuk jangka pendek, kami masih terus berupaya memberikan bantuan air bersih di sana,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif