Soloraya
Senin, 14 Juni 2021 - 16:13 WIB

Duh! 3 Klaster Covid-19 di Klaten Ternyata Berawal dari Kudus

Newswire  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, KLATEN - Sebanyak tiga klaster persebaran Covid-19 di Kabupaten Klaten ternyata berawal dari Kudus. Klaster itu disebabkan warga sepulang dari Kudus dan terpapar Covid-19.

Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian Covid-19 Kabupaten Klaten, Roni Roekmito, mengatakan ada tiga titik klaster Covid-19 di Klaten yang berawal dari Kudus. "Desa Tijayan, Buntalan dan Kalikotes," katanya seperti dikutip dari detik.com.

Advertisement

Baca Juga: Gaya Baru Gibran, Pakai Kacamata Hitam dan Kemeja Kekinian

Roni menjelaskan kasus terbaru klaster Covid-19 di Klaten ada di di Desa Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah dan dari Kecamatan Kalikotes. Di Desa Buntalan karena ada seorang atlet pulang dari Kudus.

"Yang Buntalan klaster keluarga, dari Kudus juga. Katanya atlet pulang, tempat pelatihannya di Kudus," sambung Roni.

Advertisement

Di Desa Buntalan, papar Roni, dari laporan terakhir ada enam orang yang di-tracing. Sumber penularannya ada satu. "Ada enam orang kita tracing. Sumbernya ada satu, itu yang bersangkutan karena pulang dari Kudus," lanjut Roni.

Sementara kasus Covid-19 di Kalikotes, klaster Covid-19 tersebut menyebabkan enam orang terpapar. Enam orang itu masih satu keluarga. "[Di] Kalikotes ada enam positif semua, satu keluarga. Kondisinya isolasi mandiri semua, hari ini dilakukan PCR," imbuh Roni.

Baca Juga: Tokoh Baru Bermunculan, Pilpres 2024 Banyak Pilihan Capres

Advertisement

Namun demikian, Roni belum bisa memastikan jenis atau varian virus Corona yang menyebar di ketiga klaster Corona tersebut dari. "Kalau mengacu pengumuman Gubernur, di Kudus itu ada dua yaitu varian India dan satu lainnya. Yang di Klaten kita belum tahu varian apa," pungkas Roni.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan saat ini Klaten zonasi masih oranye. Pihaknya telah melakukan langkah-langkah pencegahan. "Kita terus melakukan langkah strategis pencegahan, salah satunya dengan penyemprotan massal. Zonasinya memang oranye tapi mengkhawatirkan," jelas Mulyani.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif