SOLOPOS.COM - Penjaga Taman Makam Pahlawan (TMP) Ratna Bantala di Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan menutup pintu TMP, Kamis (10/11/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENTaman Makam Pahlawan (TMP) Ratna Bantala di Dukuh Kunden, Desa Sumberejo, Kecamatan Klaten Selatan kini menjadi tempat peristirahatan terakhir para pejuang serta tokoh-tokoh penting. Saat ini, ada 280 makam di kompleks tersebut.

Di antara ratusan makam itu, ada makam-makam yang tak dikenal. Hal itu seperti yang disampaikan penjaga TMP Ratna Bantala, Irwanto, saat ditemui, Kamis (10/11/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Ada 13 makam tak dikenal. Tidak ada informasi soal identitas nama maupun pangkat. Saya tidak tahu persis sejak kapan dimakamkan di sini,” kata Irwanto.

Penjaga yang juga pegawai di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPPKB) Klaten tersebut menjelaskan pernah ada yang mengakui jika salah satu makam merupakan keluarga mereka.

Namun, orang tersebut tak berani memberikan penanda. Alhasil, 13 makam itu hingga kini masih tak dikenali identitas mereka.

Baca Juga: Putra Asli Tegalgondo Klaten Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Pemkab Syukuran

“Pernah ada dari Surabaya yang datang dan menyatakan yang dimakamkan di sana keluarganya. Tetapi tidak berani memberikan penanda. Mungkin karena masih ragu-ragu,” kata dia.

Irwanto menjadi penjaga makam itu sejak 1996. Soal sejak kapan TMP itu berdiri, Irwanto tak mengetahui secara persis. Namun, menurut cerita dari penjaga pendahulu, TMP dibangun sejak 1953.

“Sebelumnya sudah ada yang dimakamkan di sini. Yang dimakamkan pertama kali itu sejak 1947,” ungkap dia.

TMP Ratna Bantala memiliki luas 4.000 meter persegi dan bisa menampung 450 makam. Tak sembarangan orang bisa dimakamkan di tempat itu.

Baca Juga: Jelang Baca Teks Proklamasi, Soekarno Sempat Dirawat R. Soeharto Asal Klaten

“Kriterianya sudah ada. Seperti punya bintang gerilya atau gugur dalam tugas. Sudah ada aturan dari kementerian siapa saja yang bisa dimakamkan di TMP,” ungkap dia.

Disinggung tokoh yang kali terakhir dimakamkan di TMP Ratna Bantala, Irwanto mengatakan Irjen (Purn) Anton Tabah. Mantan ajutan Presiden Soeharto serta pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI periode 2018-20220 itu dimakamkan pada 10 Oktober 2021.

Irwanto mengatakan selama ini tak ada kendala dalam perawatan TMP. Kegiatan rutin yang dilakukan yakni pembersihan makam.

“Kalau pengalaman-pengalaman unik ada. Seperti ada yang tiba-tiba ketuk pintu tetapi tidak ada orang. Serta terdengar suara jalan menggunakan sepatu dan terdengar prok-prok. Selang tiga atau empat hari ada yang dimakamkan di sini,” kata pria beserta keluarganya yang tinggal di dekat kompleks TMP Ratna Bantala.

Baca Juga: 5 Stasiun di Klaten Ini Masih Aktif hingga Sekarang

Staf Dissos P3APPKB Klaten, Eko Purnomo, mengatakan tak ada pengistimewaan makam. Bentuk makam sama termasuk makam anonim.

“Saya tidak tahu juga sejak kapan dimakamkan di sana,” kata Eko.

Kondisi TMP Ratna Bantala bersih dan rapi. Di tengah kompleks makam itu ada tugu bambu runcing.

Pada momen hari besar termasuk saat peringatan Hari Pahlawan, TMP itu ramai dikunjungi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya