SOLOPOS.COM - Kondisi Studio Musik Lokananta Solo yang sudah rapuh dan sempat ditutup sementara dari berbagai aktivitas beberapa waktu lalu karena ada bagian yang rusak. Foto diambil Rabu (22/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pengelola Studio Musik Lokananta Solo membatasi aktivitas di dalam studio lantaran bangunan sudah rapuh dan rawan rusak. Beberapa  waktu lalu, studio tersebut bahkan ditutup sementara karena sempat ada ornamen studio yang rusak.

Seperti diketahui, Lokananta merupakan salah satu perusahaan rekaman musik tertua di Kota Solo, bahkan Indonesia, dan satu-satunya perusahaan rekaman musik milik negara. Lokananta mempunyai koleksi tidak kurang dari 53.000 keping piringan hitam. Nilai sejarah Lokananta tak bisa lagi dinilai dengan materi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Namun, kewibawaan Lokananta itu kini mulai usang dimakan usia. Bangunan Lokananta belakangan ini semakin rusak. Menurut skripsi karya Ony Sefri Andika dari jurusan D-III Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, bangunan tersebut telah ada sejak 29 Oktober 1955.

Tiga pekan lalu, akun Instagram @lokananta_musik juga mengunggah video mengenai kondisi rusaknya sebagian bangunan studio musik Lokananta Solo hingga penutupan sementara studio. Hal tersebut dikonfirmasi Asisten Manajer Pemasaran Lokananta, Andi Kusuma, saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (22/6/2022).

Andi juga mengatakan penutupan sementara dilakukan untuk menghindarkan pengguna studio dari kerusakan gedung karena sebelumnya ada ornamen studio yang rusak. “Kemarin tutup sementara karena ada salah satu ornamen studio yang sempat jatuh itu rusak. Terus akhirnya kita perbaiki satu pekan,” jelas Andi seraya mengajak Solopos.com melihat langsung kondisi studio.

Baca Juga: STP Dan Lokananta Masuk, Ini 10 Prioritas Pembangunan Kota Solo 2022

Berdasarkan pantauan Solopos.com, kerusakan bagian atap tersebut sudah diantisipasi. Manajemen berusaha menutup kerusakan. Selanjutnya, manajemen hanya membuka studio saat acara tertentu.

“Kami antisipasi, sudah kami tutup ulang, kami perbaiki. Cuma memang ke depan hanya project-project tertentu saja yang bisa menggunakan [studio],” jelasnya.

Hanya Bisa Untuk Rekaman

Andi menambahkan studio musik Lokananta Solo saat ini hanya bisa dimanfaatkan untuk rekaman saja. Sementara ini, Lokananta menutup beberapa proyek yang menggunakan pengeras suara karena dapat menimbulkan getaran pada bangunan studio.

Baca Juga: Wah, Lokananta Solo bakal Dijadikan Ruang Pentas Layaknya THR Sriwedari

“Biasanya kita pakai untuk project indoor yang menggunakan sound yang besar ya. Itu kan ya timbul getaran, nah sementara ini belum [bisa dipakai lagi], Jadi cuma untuk rekaman yang tidak membutuhkan getaran yang kencang itu masih bisa,” imbuhnya.

Meski begitu, kunjungan wisata di Museum Lokananta masih dibuka. Kerusakan pada bagian studio tak menutup akses wisatawan untuk menilik sejarah rumah rekaman tertua di Solo tersebut. “Apalagi kunjungan kalau wisata ya masih bisa,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan catatan Solopos.com, revitalisasi Lokananta masuk dalam 10 prioritas Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam pembangunan tahun ini. Gibran mengaku sudah mendapatkan investor untuk Lokananta.

Baca Juga: Waldjinah Diganjar Penghargaan Lifetime Achivement dari Lokananta Solo

“Kemarin baru dapat investor Lokananta, karena banyak seniman yang mengeluhkan THR tutup. Jadi nanti akan saya arahkan ke Lokananta jadi banyak sekali proyek-proyek yang akan dikerjakan di Solo, proyek-proyek nasional,” terangnya kepada wartawan pada Februari lalu.

Nantinya, Lokananta akan ditambah sejumlah fasilitas pendukung untuk pementasan musik baik indoor maupun outdoor. Juga sarana dan prasarana kegiatan rekreasi dan edukasi mengenai perkembangan musik dan ragam koleksi Lokananta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya