Soloraya
Senin, 26 September 2022 - 19:39 WIB

Duh! Defisit Bawang Putih di Boyolali Capai 14.047 Ton hingga Akhir Bulan Ini

Nimatul Faizah  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali, Bambang Jiyanto, saat berada di kantornya, Kamis (22/9/2022). (Solopos.com/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Produktivitas dua komoditas pertanian berupa kedelai dan bawang putih di Pemkab Boyolali diprediksi mengalami defisit hingga pekan ketiga September 2022.

Tercatat pada data Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, produktivitas bawang putih berada pada estimasi 189 ton sedangkan kebutuhan masyarakat 771 ton.

Advertisement

Kemudian, untuk estimasi produktivitas kedelai di Boyolali tercatat 1.154 ton hingga pekan ketiga September 2022. Sedangkan kebutuhan masyarakat 15.201 ton, sehingga menyebabkan defisit 14.047 ton.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali, Bambang Jiyanto, mengatakan pengembangan kedelai sangat tergantung dengan musim tertentu.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Boyolali, Bambang Jiyanto, mengatakan pengembangan kedelai sangat tergantung dengan musim tertentu.

“Jadi di Boyolali menanam kedelai pada Februari sampai Juli. Kemudian, [petani] yang menanam kedelai hanya di Juwangi, itu daerah Kayon dan Jerukan. Kemudian sebagian wilayah Nogosari, Sambi, dan Kemusu,” kata dia saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (22/9/2022).

Baca juga: Diolah Jadi Beras Diet, Porang Jadi Primadona di Jepang

Advertisement

Kemudian, ia menjelaskan produk kedelai tidak bisa disimpan lama karena mudah rusak. Hal tersebut, kata dia, membuat minat petani untuk menanam kedelai berkurang.

Tak hanya itu, setelah dipanen, perajin makanan yang berbahan baku kedelai lebih memilih kedelai impor yang berukuran lebih besar. “Kami kan enggak bisa memaksa mereka untuk mengolah kedelai produk lokal karena berlaku mekanisme pasar,” terang dia.

Untuk meningkatkan kualitas kedelai petani Boyolali, Dispertan Boyolali pernah memberikan bantuan benih kedelai yang cocok dengan lokasi penanaman untuk 690 hektare di Boyolali bagian utara.

Advertisement

“Jadi ketersediaan benih kedelai di pasaran itu sulit juga terlebih untuk varietas yang cocok dengan lokasi. Misal di Sambi cocoknya varietas gepak hijau, tapi adanya Grobogan,” jelasnya.

Baca juga: KOMODITAS PERTANIAN : Produksi Tembakau Tahun Ini Diprediksi Naik 80%

Untuk bawang putih, Bambang menjelaskan tanaman tersebut hanya dapat ditanam di atas ketinggian 1.000 meter seperti di daerah Selo, dan Cepogo.

Advertisement

Selain hanya dapat ditanam di ketinggian tertentu, ketika petani panen bawang putih belum tentu laku di pasar.

Tak hanya itu, ia mengatakan durasi tanam bawang putih juga lebih lama dibanding sayuran lain yaitu empat bulan. Hal tersebut, kata Bambang, membuat petani berpikir untuk menanam bawang putih.

“Kalau bawang yang ditanam itu jenis lokal, yang kualitas mahal juga bisa ditanam di sana tapi benihnya mahal. Enggak hanya mahal, tapi juga sulit,” kata dia.

Bambang mengatakan Dispertan Boyolali pernah menanam 1.200 benih unggul dan berhasil. Namun, ketika ingin mengembangkan lagi, benih sulit untuk didapat.

Baca juga: KOMODITAS PERTANIAN : Mentan Rintis Kembalinya Kejayaan Bawang Putih Temanggung

“Bawang putih itu modal untuk satu hektare lumayan tinggi. Petani kalau mau menanam dengan modal cukup tinggi tapi tidak bisa dipastikan nanti panen laku atau tidak, mereka bakal berpikir dua kali,” kata dia.

Dalam wawancara sebelumnya, Kepada Bidang (Kabid) Ketersediaan Distribusi dan Cadangan Pangan DKP Boyolali, Dhian Mujiwiyati, mengatakan dari 13 komoditas yang didata DKP, ada lima komoditas yang defisit.

Dua produk pertanian defisit adalah bawang putih dan kedelai. Sedangkan tiga lainnya adalah produksi pabrik seperti gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu.

“Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada komoditas pangan yang defisit, biasanya mengambil dari Pasar Legi Solo. Untuk gula pasir, minyak goreng, dan tepung terigu begitu distributornya juga dari daerah lain seperti Solo,” jelasnya kepada Solopos.com.

Baca juga: Harga Sayur di Beringharjo Naik

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif