Soloraya
Kamis, 3 Januari 2013 - 16:49 WIB

Duh, Ditinggal Pasang Ban, Balita Tewas di Parit

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Dok)

KLATEN — Muhammad Sefrizal Galih Riyadi, 3, ditemukan tewas di sebuah parit di Dusun Jombor, Desa Jombor, Kecamatan Ceper, Rabu (2/1/2013) petang.

Advertisement

Balita itu menghembuskan nafas terakhir setelah tercebur parit saat ditinggal memasang ban truk oleh kakeknya, Sihono, 45, warga Kregan RT 009/RW 004 Desa Tambakan, Kecamatan Jogonalan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, kejadian itu bermula ketika Sihono bersama cucunya hendak menuju rumah saudara di Ceper mengendarai truk. Sesampainya di kawasan Jombor, tiba-tiba salah satu ban truk yang biasa digunakan untuk mengangkut pasir itu bocor sekitar pukul 16.30 WIB. Dia lalu membawa ban itu kepada tukang tambal ban, Hartono, 42, yang berada tak jauh dari lokasi.

Di sela-sela menambal ban, Sihono, masih mengawasi pergerakan cucunya. Cucunya tersebut tampak riang bermain di sekitar parit. Seusai menambal ban, Sihono lalu memasangnya kembali. Butuh waktu sekitar 15 menit bagi Sihono untuk memasang ban itu seperti sedia kala.

Advertisement

Seusai memasang ban, Sihono dikejutkan dengan hilangnya Sefrizal. Dibantu tukang tambal ban, Sihono berusaha mencari cucunya ke sana ke mari sambil memanggil-manggil namanya. Dia mencoba menyusuri parit yang berkedalaman sekitar 50 cm tersebut. Setelah mencari hampir 30 menit lamanya, akhirnya dia menemukan cucunya tersebut terdampar di dalam parit yang berjarak sekitar 150 meter dari lokasi tambal ban.

Akan tetapi tubuh cucunya itu sudah terbujur kaku di dalam parit. Sihono berusaha menggoyang-goyangkan tubuh Sefrizal namun cucunya itu sudah tidak bernafas lagi.

“Kemungkinan korban terpeleset ke dalam parit dan tak bisa berenang. Saat itu, kondisi parit memang sedang banjir karena belum lama diguyur hujan yang cukup lebat,” ujar Kapolsek Ceper, AKP Sugeng Handoko kepada Solopos.com, Kamis (3/1/2013).

Advertisement

Jasad korban ditemukan sekitar pukul 17.30 WIB. Oleh warga jasad korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Tambakan, Jogonalan. Polisi yang datang ke lokasi tidak mengautopsi tubuh korban. “Tidak ada bekas penganiayaan. Korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” tambah Sugeng.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif