Soloraya
Sabtu, 9 Juli 2022 - 13:41 WIB

Duh! DPP Sukoharjo Temukan Sapi Kurban Terinfeksi Cacing Hati

R Bony Eko Wicaksono  /  Ika Yuniati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hewan kurban. (Freepik.com)

Solopos.com, SUKOHARJO — Tim petugas kesehatan hewan dari Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Sukoharjo disebar ke setiap kecamatan untuk memeriksa daging hewan kurban, Sabtu (9/7/2022).

Mereka memeriksa daging hewan kurban yang baru saja disembelih setelah umat muslim menunaikan salat Iduladha. Berdasarkan hasil pemeriksaan, petugas masih menemukan sapi yang terinfeksi cacing hati.

Advertisement

Pemeriksaan sebenarnya dititikberatkan pada penyakit mulut dan kuku (PMK).  Namun, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan tim petugas kesehatan hewan, tidak ditemukan hewan kurban yang terjangkiti PMK.

Hewan kurban yang disembelih dalam kondisi sehat dan aman untuk dikonsumsi.  “Sebelumnya, takmir masjid atau Panitia Hari Besar Islam (PHBI) telah memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban,” kata Bagas.

Advertisement

Hewan kurban yang disembelih dalam kondisi sehat dan aman untuk dikonsumsi.  “Sebelumnya, takmir masjid atau Panitia Hari Besar Islam (PHBI) telah memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban,” kata Bagas.

“Jadi sebelum disembelih, harus dipastikan dahulu kondisi kesehatan hewan kurban. Tidak ada yang terpapar PMK. Hewan kurban yang disembelih layak untuk dikonsumsi,” tambah Bagas, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu.

Baca juga: Pandemi Covid-19, Permintaan Hewan Kurban di Sukoharjo Diperkirakan Anjlok

Advertisement

Hati sapi itu tidak layak dikonsumsi karena ada cacing hati. Karena itu, hati sapi dibuang sementara dagingnya tetap dikonsumsi manusia. Hati sapi yang mengandung cacing berbahaya apabila dikonsumsi manusia. Manusia yang mengonsumsi hati sapi akan menderita penyakit diare.

Sementara itu, mengenai sapi yang terinfeksi cacing hati, warnanya lebih gelap dibandingkan dengan hati sapi yang tidak ada cacingnya. “Mungkin cacing hati sudah mati setelah sapi diberi obat sebelum disembelih. Biasanya, sapi kurban diberi obat penyakit cacing hati dua pekan sebelum disembelih,” tutur dia.

Mantan Camat Grogol itu menambahkan petugas kesehatan hewan tetap akan memantau dan memeriksa daging hewan kurban hingga tiga hari setelah Idul Adha. Hal ini dikarenakan masih ada umat muslim yang menyembelih hewan kurban.

Advertisement

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DPP Sukoharjo, Arif Rahmanto, menyatakan wabah PMK sedikit memengaruhi tingkat permintaan hewan kurban. Kendati menurun, namun tak terlalu signifikan.

Baca juga: Sapi Kurban Jokowi di Jogja Berbobot 1 Ton Lebih, Ini Penampakannya

Kebutuhan sapi kurban saat Iduladha mencapai sekitar 6.000 ekor setiap tahun. Para peternak sapi tersebar di sejumlah daerah seperti Kecamatan Polokarto, Mojolaban, dan Sukoharjo.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif