SOLOPOS.COM - Tersangka pencabulan diperiksa di Mapolres Sukoharjo, Jumat (14/9/2012). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)
Tersangka pencabulan diperiksa di Mapolres Sukoharjo, Jumat (14/9/2012). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)
SUKOHARJO–Kejadian dugaan pencabulan menimpa siswi sekolah dasar (SD) di Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Yang mencengangkan, pelaku ternyata kakek korban sendiri, Gunadi, 56, warga Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Tersangka terancam pidana 15 tahun penjara.
Informasi yang dihimpun, Jumat (14/9/2012), peristiwa yang menimpa SN, 9 terjadi akhir pekan lalu di rumahnya.
Peristiwa pencabulan diketahui oleh ibu korban bernama ML, 35.
“Ibu korban melaporkan kejadian itu. Penangkapan terhadap pelaku tidak terlalu sulit karena sudah dikenal. Tersangka Gunadi ditangkap selang beberapa jam setelah kejadian,” ujar Kasubag Humas AKP Widodo mewakili Kapolres AKBP Ade sapari kepada wartawan di Mapolres setempat, Jumat.
Didampingi Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Ipda Retno, Kasubag Humas menceritakan, sebelum berbuat cabul tersangka mengiming-imingi uang Rp4.000. “Kejadian Jumat akhir pekan lalu seusai makan malam atau sekitar pukul 18.30 WIB. Tersangka dijerat pasal 82 UU Nomor 23/2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara 15 tahun dan denda maksimal Rp300 juta.”
Ditambahkan Ipda Retno, kepada penyidik tersangka mengaku meraba-raba tubuh korban. Tersangka Gunadi mengatakan, baru sekali mencabuli cucunya. Buruh tani itu mengaku warga mencibir dan menampar dirinya seusai mengetahui perilaku bejatnya.
“Sepulang ke rumah, muka saya ditampar warga. Saya menyesal dan tidak akan mengulang lagi.”
Duda yang telah ditinggal istrinya lima tahun lalu menyatakan, perbuatan itu tak direncanakan. “Uang Rp4.000 untuk uang saku sekolah. Kejadian berlangsung seusai makan. Usai makan saya mengajak korban tidur bareng ke kamar tetapi tak berapa lama ibu korban masuk dan menggelandang anaknya (korban) ke luar.”