Soloraya
Sabtu, 4 Juli 2020 - 16:59 WIB

Duh! Kasus DBD di Klaten Ternyata Parah, 302 Kasus, 7 Meninggal

Ponco Suseno  /  Tika Sekar Arum  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi DBD (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, KLATEN — Kasus DBD (demam berdarah dengue) di Klaten ternyata cukup tinggi, bahkan jumlah orang meninggal melebihi 2019. Hingga pekan ke-26 atau awal Juli 2020, ada 302 kasus DBD.

Dari jumlah itu, tujuh orang meninggal dunia. Lantaran itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mengajak seluruh elemen masyarakat agar tetap mewaspadai penyakit DBD di tengah pandemi Covid-19.

Advertisement

Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com, jumlah kasus DBD di Klaten terus mengalami peningkatan sepanjang kurun waktu Januari 2020-Juni 2020. Hampir setiap pekan, selalu ada kasus baru DBD. DBD tersebar di beberapa daerah di Klaten.

Pendaki Gunung Lawu Dibatasi 500 Orang setiap Jalur Pendakian

Advertisement

Pendaki Gunung Lawu Dibatasi 500 Orang setiap Jalur Pendakian

Kasus tertinggi DBD terjadi saat pekan ke-10 dan pekan ke-20. Masing-masing dengan jumlah 24 kasus DBD. Di Klaten juga pernah tidak ada kasus DBD alias 0 kasus. Hal ini hanya terjadi di pekan ke-2 dan pekan ke-4 (Januari 2020).

“Total keseluruhan pekan ke-25 mencapai 290 kasus dengan tujuh kasus kematian. Lalu ditambah lagi, 12 kasus di pekan ke-26. Khusus di pekan ke-26, tak ada kasus kematian,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Klaten, Wahyuning Nugraheni, kepada Solopos.com, Sabtu (4/7/2020).

Advertisement

Adu Mulut saat Live Instagram Bikin Heboh, Maudy Ayunda Baik-Baik Saja?

Pencegahan DBD Tidak Boleh Dikesampingkan

“Harus ada proaktif dari masyarakat meski semuanya juga konsentrasi mencegah Covid-19,” katanya.

Hal senada dijelaskan Kabid P2PM Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, sebelumnya. Kesadaran masyarakat tak boleh menurun guna mencegah munculnya kasus DBD di tengah pandemi Covid-19.

Advertisement

“Di tengah kondisi seperti ini, semuanya otomatis fokus ke penanganan dan pencegahan Covid-19. Tapi, pencegahan DBD tak boleh dikesampingkan. PSN masih menjadi kewajiban setiap orang, baik di rumah atau pun di lingkungan sekitar. Harus tetap waspada,” katanya.

Asyik! Makin Mudah Bayar Tiket Bus di Solo Pakai Mandiri e-Money

Data DBD sepanjang Januari 2020-Juni 2020 sudah mencapai 302 kasus. Jumlah itu hampir mendekati angka DBD di tahun 2019, yakni mencapai 320 kasus.

Advertisement

Dilihat dari angka kematian akibat DBD, jumlah kematian karena DBD di tahun 2019 mencapai lima orang. Artinya, kasus DBD meninggal dunia di Klaten hingga awal Juli melampaui 2019.

Di sisi lain, ada beberapa daerah endemis DBD di Klaten, seperti di Danguran (Klaten Selatan), Tlogorandu (Juwiring), dan Tlogo (Prambanan).

Polisi Ungkap Kondisi Kejiwaan Tersangka Pembunuhan Pakai Racun Tikus di Solo

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif